"Itu sebagai solusi. Misalnya, mereka menunggak kan ada alasannya. Misalnya ekonomi sedang lemah, sedang mengalami musibah. Bahwa mereka tidak ingkar janji, itu bisa dinegosiasikan," katanya.
Kronologi penarikan paksa di Simpang Selayang
Dalam video amatir yang beredar, terdengar suara dari dalam mobil korban agar jangan membuka kaca dan sambil menyebut akan menelepon polisi.
Dari arah luar mobil, beberapa orang yang diduga debt collector mengancam agar mereka (korban) membuka pintu mobil guna dilakukan perundingan.
Baca: Kubu 02 Ajukan Kasasi Ke MA, Peneliti LIPI : Masih Tidak Bisa Terima Putusan MK
Beberapa kali para pria yang menggunakan helm dan jaket diduga debt collector leasing memukul-mukul mobil.
Dari dalam kembali terdengar suara, mereka mengaku penumpang.
"Kami cuma penumpang, bang," ucap salah seorang penumpang perempuan yang ketakutan.
"Keluar kau, anj**g," bentak salah seorang diduga debt collector.
"Woi mati aku makjang," jawab penumpang di dalam mobil.
Tak lama kemudian, sopir yang mengedarai mobil menelepon seorang teman untuk meminta tolong.
"Jar tolong kami, Jar.
Tolong kami.
Dipukul-pukulin mobil ini.
Hancur ini, Jar.