BMKG memberikan tanggapan saat sejumlah warganet menanyakan soal kabar gempa 8,8 SR itu.
"Menurut BMKG, wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadinya gempabumi baik berkekuatan besar maupun yang kecil. Tetapi, gempabumi belum dapat diprediksi. Sementara, tsunami dapat diprediksi jika ada gempa yang berpotensi tsunami," tulis BMKH di akun twitter @infoHumasBMKG.
BMKG menambahkan, yang paling penting adalah kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.
"Yang terpenting adalah sikap kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempabumi," tulis @infoHumasBMKG.
Baca: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Pengungsi Gempa Halmahera Selatan
Warganet lainnya juga bertanya soal kabar akan adanya gelombang tsunami untuk Jawa bagian selatan.
BMKG pun kembali merespons.
Menurut BMKG, saat ini memang ada potensi gelombang air laut di perairan selatan Jawa.
Namun, potensi gelombang itu bukan gelombang tsunami melainkan gelombang tinggi setinggi 4-6 meter.
"Menurut hasil pantauan BMKG, terdapat potensi gelombang setinggi 4-6 meter di perairan selatan P.Jawa hingga P.Sumbawa. Bukan gelombang tsunami ya. Tapi masyarakat tetap harus waspada terhadap gelombang tinggi tersebut," cuit @infoHumasBMKG lagi.
Himpunan Keluarga Maluku Utara Galang Dana Untuk Korban Gempa di Halmahera di Jakarta
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diharapkan hadir pada acara penggalangan dana untuk korban gempa di Halmahera, Maluku Utara, pada 28Juli 2019 di Hotel Borobudur/Grand Cempaka Jakarta
Kegiatan penggalangan dana untuk meringankan penderitaan ribuan kepala keluarga yang terdampak gempa di Halmahera Selatan tersebut di selenggarakan oleh Himpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU).
"Kami harapkan Pak Presiden Jokowi akan hadir dalam acara nanti. Karena kami tahu persis bahwa Pak Jokowi sangat mencintai Maluku Utara," ungkap Ketua Panitia Penyelenggara, Iqbal Iskandar Alam.
Baca: Tanggap Darurat Bencana, Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera Selatan
Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi dan Olahraga HIKMU, Tommy Rusihan Arief mengatakan komunikasi dengan pihak Istana sudah dilakukan.