Hal tersebut diakui oleh Hasim Moodutu, salah satu tetangga ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (18/7/2019).
Menurut Hasim, baik Kasuardi dan Rosidaliwa sangat suka menyapa tetangga di sekitar.
"Mereka berdua murah senyum dan ramah," ujar Hasim.
Terutama untuk Kasuardi, dirinya sangat suka membantu jika tetangganya memiliki masalah.
"Ada beberapa masalah kami yang dibantu oleh Almarhum," ucapnya.
Semasa hidupnya, Kasuardi sempat menjadi mandor di pasar Milangodaa Utara selama 10 tahun.
Di bawah kepemimpinannya Almarhum, pasar Milangodaa Utara berjalan sangat baik.
"Beliau juga sangat tegas, makanya kami sangat kaget ketika dia bilang mau berhenti dan urus kebun," ungkapnya.
Hasim mengaku tak menyangka kejadian seperti ini bisa menimpa keluarga korban.
"Kami doakan, semoga arwah keduanya bisa diterima di sisi Allah SWT," tegasnya.
Sebelumnya, Dua warga Desa Milangodaa Utara, Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terseret arus sungai, Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 17.44 Wita.
Keduanya yakni pasangan suami-istri Kasuardi Patilima (Suami) dan Rosidaliwa (Istri).
Dari laporan yang diperoleh Tribun Manado, awalnya seorang saksi bernama Yani Goa melihat sesosok mayat terapung di sungai Milangodaa, saat dirinya hendak memetik sayur.
Dirinya kemudian melaporkan hal itu kepasa Babinsa Desa Milangodaa Utara, Serda Rusdianto.