TRIBUNNEWS.COM - Sempat viral di media sosial akhir pekan lalu, foto sejumlah pelajar MAN 1 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membentangkan dua bendera tauhid.
Pemotretan siswa-siswi dalam foto tersebut berlangsung di halaman MAN 1 Sukabumi yang beralamat di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kampung Pamuruyan, Kecamatan Cibadak.
Diketahui foto itu diambil pada Jumat (19/7/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
Namun ada sejumlah netizen di media sosialnya mengomentari foto dengan menampilkan bendera tauhid itu identik dengan simbol organisasi masyarakat (ormas) terlarang, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Baca: Nunung Sampaikan Harapannya kepada Tarzan yang Datang Menjenguk, Grup Srimulat Disinggung
Baca: Akhir Hidup Pecatan Polisi yang Banting Setir Jadi Bandar Narkoba, Satriandi Tewas dalam Baku Tembak
Baca: Cerita Masa Lalu, Perjuangan Gading Marten untuk Astrid Tiar Bikin Vicky Prasetyo Melongo
Meskipun demikian, banyak pula netizen yang memberikan dukungan dan meyakini bahwa dua bendera yang dibentangkan itu merupakan panji Rasulullah.
Tidak ada hubungan dan kaitan dengan organisasi terlarang di Indonesia.
Kepala MAN 1 Sukabumi, Pahirudin membenarkan bahwa para pelajar yang ada di dalam foto tersebut merupakan siswa-siswinya tergabung Keluarga Harapan Remaja Islam Masjid Al Ikhlas "Kharisma".
Foto dibuat untuk menarik minat siswa baru mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Kharisma.
"Kharisma ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di bawah Klinik Quran. Di sekolah kami ini, selain Kharisma ada ekskul lainnya mulai Pramuka, PMR hingga olahraga," kata Pahirudin saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu (24/7/2019) siang.
Terkait dengan foto bendera mirip simbol HTI yang viral, Pahirudin menjelaskan, berdasarkan keterangan para siswa, foto itu diambil pada Jumat (19/7/2019) pukul 07.00 WIB.
Pemotretan dilakukan spontan para siswa untuk promosi ekskulnya kepada siswa baru tanpa sepengetahuan guru.
"Dua bendera panji berkalimat tauhid itu dibawa seorang siswa dari rumahnya. Saat ditanya, siswa itu hanya mengetahui bila bendera itu merupakan panji Rasulullah," jelas Kepala MAN 1 Sukabumi yang baru dua tahun menjabat.
Alasannya membawa bendera tauhid itu, karena Kharisma tidak mempunyai lambang kebanggaan. Mereka juga ingin memperkenalkan ekskul Kharisma kepada siswa baru agar tertarik.
Baca: Siswi SMP Diperkosa Kakak Kelas, Aksi Pelaku Tepergok Orangtua Korban
Lalu pagi-pagi itu mereka difoto bersama secara spontan dan disebar antar-anggota.
Saat bersamaan, dia melanjutkan, para wali kelas sedang berada di dalam kelas masing-masing memberikan pembinaan, terutama kepada siswa baru kelas X karena akan dilaksanakan pengenalan ekskul.
Sedangkan para wakil kepala (waka) rapat bersama dirinya.
Rencananya, pukul 10.00 WIB itu akan dilaksanakan pengenalan seluruh kegiatan ekstrakurikuler kepada siswa kelas X.
Dalam acara tersebut, para siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler akan menampilkan dan memperkenalkan organisasi ekskulnya masing-masing.
"Alhamdulillah permasalahan foto yang viral ini sudah selesai, dan sekarang kami terus melaksanakan pembinaan kepada seluruh siswa. Proses kegiatan belajar mengajar juga sudah berlangsung lancar," ujar mantan kepala MAN 3 Surade itu.
"Juga rencananya besok Kamis sekolah kami ini akan dikunjungi Pak Kapolda Jawa Barat. Hari ini kami sedang mempersiapkan kedatangannya," sambung alumni Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Cibadak tabun 1986 yang sejak 1999 menjadi MAN 3 Sukabumi.
Tidak ada tindakan pidana
Sebelumnya, Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, pihaknya sudah mengecek bendera mirip simbol HTI di media sosial.
Itu berupa foto para pelajar membentangkan bendera yang identik dengan bendera ormas yang sudah dibubarkan di Indonesia.
Hasil pengecekan, foto tersebut memang berlokasi di MAN 1 Sukabumi dalam sebuah kegiatan sekolah.
Bendera yang digunakan dibawa oleh seorang siswa untuk menarik simpati para siswa baru agar masuk ke organisasi keagamaan di sekolah.
"Hasil pengecekan tidak menemukan tindakan pidana. Akhirnya siswa diserahkan kepada kepala sekolah dan Kementerian Agama di Kabupaten Sukabumi," kata Nasriadi kepada wartawan seusai memberikan pembinaan kepada para pelajar MAN 1 Sukabumi, Senin (22/7/2019) lalu.
"Siswa yang bersangkutan tidak berniat macam-macam. Dia membawa bendera untuk menarik simpati, hanya ingin merekrut siswa baru untuk masuk organisasi keagamaan di sekolah ini," sambung dia.
Dia mengatakan sudah menyampaikan pesan kepada seluruh pelajar agar memahami dan menaati peraturan yang berlaku.
Selain itu, siswa diharapkan mengetahui organisasi-organisasi yang terlarang dan tidak boleh diikuti di Indonesia.
"Mereka sangat senang, dan mereka tetap mencintai tanah air, mereka mencintai Indonesia juga penerus bangsa Indonesia," katanya.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Siswa MAN I Sukabumi Bentangkan Bendera Mirip HTI