News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Menengok Sejarah Letusan Gunung Tangkuban Perahu, Pernah Setahun Meletus 11 Kali

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi, Jumat (26/7/2019)

Saking begitu hebatnya letusan tersebut meninggalkan lubang menganga dengan diameter 5-10 km. Lubang menganga bekas letusan tersebut diberi nama kaldera sunda.

Di dalam kaldera sunda inilah terbentuk gunung baru, yaitu Tangkuban Parahu.

Proses terbentuknya gunung ini sama halnya dengan anak gunung krakatau yang lahir tahun 1927.

Demikianlah seiring berjalan waktu, hingga saat ini tercatat Tangkuban Perahu masih menunjukkan aktivitas vulkanik.

Sebagaimana pula terjadi hari ini, Tangkuban Perahu meletus mengalami erupsi.

Sejarah mencatat Tangkuban Parahu sudah beberapa kali meletus.

Gunung Tangkuban Parahu erupsi, abu tebal selimut mobil, Jumat (26/7/2019) (Istimewa)

Namun, dalam kurun waktu hampir 200 tahun ini gunung Tangkuban Parahu tidak pernah meletus hebat.

Masih mengutip dari Kompas.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan letusan besar terakhir kali terjadi pada tahun 2013.

Ia memastikan dari tiga letusan yang terjadi dua letusan freatik di antaranya adalah letusan terbasar yang tercatat sejak tahun 1992.

Gunung Tangkuban Parahu meletus pada Senin (4/3/2013) dan Rabu (6/3/2013).

Berdasarkan data yang diterima PVMBG, pada tahun 2005 dan juga 2013 lalu, Gunung Tangkuban Parahu yang menjadi ikon pariwisata di daerah Bandung sempat menggeliat selama beberapa bulan.

Namun, aktivitas vulkanik tersebut hanya berupa embusan gas beracun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau 1,5 kilometer dari pusat Kawah Ratu.

Erupsi Gunung Tangkubanparahu Sudah Menurun, Material yang Menyembur Tinggal Gas dan Uap Air

"Yang terbesar terakhir itu tahun 1992 dengan ketinggian semburan material vulkanik 159 meter di atas Kawah Ratu," kata Surono.

Dijelaskan bahwa Erupsi Tangkuban Parahu dewasa ini tergolong fasa C (masih dalam tahap pembentukan/pertumbuhan gunung), berupa erupsi esplosif berskala kecil dan kadang-kadang diselingi oleh erupsi freatik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini