News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah di Blitar Meninggal Diduga Tersedak Jajanan Sempol, Begini Kejadiannya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto korban semasa hidup. Polisi saat melihat jenazah korban di rumah sakit


Laporan Wartawan Surya Samsul Hadi


TRIBUNNEWS.COM, BLITAR 
- Diduga tersedak jajanan sempol, M Adil Fikri Amrulloh (8), bocah SD asal Dusun Bakalan, Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar meninggal, Minggu (28/7/2019).

"Hasil pemeriksaan dokter korban meninggal karena tersedak makanan dan kemungkinan penyakit epilepsi.  Keluarga korban tidak mau jenazah anaknya diotopsi. Mereka menerima sebagai musibah," kata Kapolsek Wonodadi, AKP Yoni Sugisarto.

Peristiwa memilukan itu bermula saat korban membeli sempol goreng di warung milik tetangganya.

Putra Abdul Mutolip (50) dan Khusnul Khotimah (46), itu membeli sempol goreng Rp 4.000 dan dapat delapan biji sempol merupakan jajanan berbahan telur dan tepung yang digoreng.

Korban langsung memakan sempol goreng di warung tempat penjualnya.

Setelah memakan enam biji sempol goreng, korban memukul-mukul dadanya dan minta minum tapi minuman yang dikasih ke korban tidak bisa masuk ke dalam mulut.

Baca: 46 Tahun Menabung, Kakek Penjual Gorengan Naik Haji

"Menurut saksi di lokasi, setelah itu korban duduk lalu guling-guling di tanah. Posisi mulut korban seperti sedang menggigit sesuatu," ujar Yoni.

Lalu, warga di lokasi membawa korban ke Puskesmas setempat.

Tetapi, pihak Puskesmas tidak dapat menangani korban. Selanjutnya, korban dirujuk ke RS Itijah, Togokan, Srengat.

"Setelah sampai di RS dan sempat mendapat perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Yoni.

Yoni menjelaskan berdasarkan keterangan dokter RS, korban meninggal karena tersedak makanan dan kemungkinan penyakit epilepsi.

Tetapi, pihak keluarga tidak menghendaki jenazah korban untuk diotopsi.

Baca: Gempa Guncang Blitar Jawa Timur dengan Magnitudo 4.5 Minggu Pagi Pukul 07:02 WIB

Orangtua korban mengikhlaskan kejadian yang menimpa anaknya.

Orangtua korban juga menandatangani surat pernyataan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap jenazah anaknya.

Menurut Yoni, dari keterangan beberapa keluarga, korban memang anak yang suka makan.

Cara makan korban juga cepat seperti terburu-buru.

Sering kali makanan belum sampai ditelan sudah dijejali lagi dengan makanan di mulut.

"Beberapa keluarga bilang cara makan korban seperti terburu-buru. Makanan di mulut belum ditelan sudah dijejali makanan lagi," kata Yoni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini