News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ridwan Ayunkan Senjata Tajam Sebelum Tewas Ditembak Brigpol IP

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigpol IP yang menembak mati pemalak di Simpang Macan Lindungan Palembang menjalani proses rekonstruksi di halaman Polresta Palembang, Minggu (28/7/2019). Sripo/Andi Wijaya

Dikatakannya saat itu brigpol IP sedang melaksanakan tugas.

Kemudian ia didatangi oleh beberapa orang pemalak.

Kemudian pemalak tersebut mengeluarkan senjata tajam.

Karena itu yang bersangkutan mengeluarkan senjata api.

"Untuk senpi tersebut resmi dan dia dilengkapi dengan sprint (surat perintah) dan pada saat itu sedang melaksanakan tugas intern," kata Kapolres.

Dikatakan Kapolresta, saat ini pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.

"Untuk lebih jelasnya masih kita dalami dalam proses penyelidikan oleh sat reskrim Polresta Palembang," ujarnya.

Seorang pemalak tewas di lampu merah Simpang Macan Lindungan, Jalan Soekarno-Hatta, Palembang, Senin (22/7/2019) sekitar pukul 11.15 WIB (istimewa)

Brigpol I sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Propam Polresta Palembang dan telah dimintai keterangan.

"Ya benar, yang bersangkutan sudah melapor dan perkara ini sudah di tangan satreskrim dan apabila terjadi pelanggaran akan ditangani oleh Propam Polda dan Propam Polres OKI," ujar Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun.

Ridwan Bukan Pemalak

Tangis Liana tak terbendung. Ia masih tidak menyangka suami tercinta meninggal dengan cara keji.

Liana merupakan istri Ridwan alias Dedek, pria yang tewas ditembak di lampu merah Simpang Macan Lindungan, Senin (22/7/2019).

Kepada TribunSumsel.com yang mewawancarainya, Liana bercerita saat-saat terakhir ia memeluk suaminya sebelum mengembuskan nafas terakhir.

Beberapa saat sebelum peristiwa penembakan itu, sekitar pukul 11.30, seperti biasa Liana menunggu warung milik ia dan suaminya.

Warung itu berlokasi di sekitar lampu merah Simpang Macan Lindungan.

Saat sedang berada di warung, tiba-tiba Liana mendengar suara letusan dari arah lampu merah.

Ia pun bergegas berlari menuju arah letusan di mana warga telah berkerumun di tempat kejadian perkara (TKP).

Betapa terkejutnya Liana, ternyata Ridwan menjadi korban penembakan.

Ia melihat sang suami bersimbah darah tergeletak di aspal.

Seorang pemalak tewas di lampu merah Simpang Macan Lindungan, Jalan Soekarno-Hatta, Palembang, Senin (22/7/2019) sekitar pukul 11.15. (Istimewa)

"Saya lihat darah keluar dari dada dan mulut suami saya," tutur Liana saat ditemui di kediamannya di Komplek BSI, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Selasa (23/7/2019).

Ia pun lantas memeluk suami yang saat itu menurutnya sedang sekarat.

"Saya peluk suami saya, saya tuntun mengucapkan kalimat tauhid. Ketika itu suami saya hanya menatap saya, dia tidak bisa berkata apa-apa," ucap Liana sambil menangis.

Selain terpukul oleh kepergian suami dengan cara ditembak orang tidak dikenal, Liana mengaku keberatan dengan informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan suaminya seorang pemalak.

"Tidak benar suami saya pemalak. Kami berjualan, ada warung. Tidak pernah suami saya palak orang, kami kerja cari uang dengan cara halal," tegas Liana dengan tangis semakin menjadi-jadi.

Perempuan lima anak itu pun berharap pelaku penembakan suaminya dihukum sesuai hukum yang berlaku.

"Saya minta hukum ditegakkan seadil-adilnya. Siapapun pelakunya harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Terungkap Kronologi Sebelum Penembakan dari Brigpol IP yang Tembak Mati Pemalak di Palembang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini