"Jangan ada alasan, bahwa oh itu karena wartawannya rewel, ya wartawan harus rewel," tukas Fahri Hamzah.
Ia kembali mengingatkan bahwa setiap warga negara mendapat perlindungan hukum dan penanganannya harus sama di mata hukum.
"Setiap warga negara berhadap mendapatkan keselamatan. Makanya kita tunggu laporan polisi," demikian Fahri Hamzah.
Warga Berdatangan Membantu
Setelah rumahnya diduga dibakar orang tak dikenal, Asnawi Luwi, kini terpaksa harus mengungsi ke rumah kakaknya di Kutacane, Aceh Tenggara.
Pantauan Serambinews.com di lokasi, silih berganti warga terus berdatangan mengunjungi kediaman korban di Desa Lawe Loning Aman, Lawe Sigala-gala.
Mereka menyalurkan bantuan dan mengucapkan rasa duka atas musibah kebakaran tersebut.
Bukan hanya warga dan sahabat dekat yang mendatangi kediaman korban, tetapi juga sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Agara seperti Sekda Agara bersama sejumlah kepala SKPK lainnya menyambangi rumah korban dengan membawa bantuan sembako dan bantuan lainnya.
"Alhamdulilah bantuan pun terus mengalir, bahkan setiap saat Hp korban pun terus berdering panggilan masuk untuk menanyakan keadaan korban saudara Asnawi," sebut Muslim, abang Asnawi.
Saat ini korban terpaksa mengungsi ke rumah kakaknya yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi kebakaran, sedangkan rumah orang tua (mamak) berjarak sekitar 250 meter lebih kurang dari rumah terbakar.
"Rumah kakak lebih dekat dibandingkan rumah mamak dengan rumah Asnawi telah dibakar itu yang dibangunnya dan ditempatinya dalam 8 tahun terakhir ini,"kata kakak korban Asma didampingi ibu korban Sariati, kepada Serambinews.com saat mendampingi korban dilokasi itu. (c40)