TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Jenazah Wayan Ada dan Wayan Ariana telah diberangkatkan dari Bandara Narita, Tokyo, Jepang pada Jumat (9/8/2019) hari ini.
Rencananya, jenazah dua remaja asal Karangasem itu akan langsung diantar ke rumah duka.
Hal tersebut diungkapkan oleh penanggungjawab program penyaluran magang di Jepang, Yayasan Dwipahara Bali, Nyoman Gede Nuada, Jumat (9/8/2019).
Menurut Nyoman Gede Nuada, jenazah keduanya telah diberangkatkan dari Bandara Narita, Tokyo sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Kedua jenazah berangkat dengan nomor pesawat GA 881 Narita-Denpasar.
"Sesuai jadwal, kedua jenazah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 17.25 Wita," ungkapnya.
Nuada menjelaskan setelah tiba di cargo Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, jenazah akan langsung diserahkan kepada pihak keluarga, serta langsung diantar ke masing-masing rumah duka.
Penyerahan jenazah juga dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, serta Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli.
Tewas Tenggelam di Jepang
I Wayan Ariana dan I Wayan Ada merupakan siswa Yayasan Dwipahara Bali.
Keduanya baru pertama kali mengikuti program magang di Jepang, pasca menjalani pelatihan kerja selama delapan bulan pada yayasan yang terletak di Desa Yangapi, Tembuku itu.
Program magang tersebut berlangsung selama tiga tahun.
Wayan Ariana dan Wayan Ada diberangkatkan selang satu tahun, dimana I Wayan Ariana berangkat pada 17 Maret 2017 dan akan pulang pada Maret 2020.
Sedangkan I Wayan Ada diberangkatkan pada 23 Februari 2018, dan pulang pada tahun 2021.