Bayi kembar siam asal Kendari Aqila-Azila, yang telah terpisah, menjalani isolasi selama satu pekan pascaoperasi pemisahan, Rabu (14/8/2019).
Keduanya saat ini berada di ruang ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo.
Wakil Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Poerwadi mengatakan, isolasi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya infeksi pasca operasi.
"Satu minggu pertama akan diisolasi agar tidak terjadi infeksi pada bayi. Masa pemulihan minimal tujuh hari pertama bisa bertambah bisa berkurang sesuai respon masing-masing," kata dr Poerwadi, Kamis (15/8/2019).
Hal yang paling diantisipasi oleh tim dokter, menurut dr Poerwadi adalah terjadinya infeksi.
"Infeksi bisa terjadi karena terfusi organ yaitu aliran darah ke organ menurun karena gangguan pernafasan, gangguan aliran darah, kedinginan dan kebanyakan orang," ujarnya.
"Luka yang luas serta kurangnya jaringan juga dapat menyebabkan infeksi. Kami mengantisipasi hal tersebut dengan langkah asepsi, antisepsis dan pemberian antibiotika profilaksis," tambah dia.
Pihaknya optimis pasca operasi harapan hidup kedua bayi sangat tinggi.
Sebab keduanya masing-masing memiliki organ dalam.
"Harapan hidup tinggi. Masing-masing punya organ dalam," kata dia.
Sebelumnya bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila menjalani operasi pemisahan.
Keduanya berhasil dipisahkan sekitar lima jam operasi di GBPT RSUD Dr Soetomo, Rabu (14/8/2019).
Warna Kulit Pucat
Tim Dokter Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo Surabaya menyebut satu diantara bayi kembar siam asal Kendari, Azila, dibedah ulang.