Menurut Dimas, ada sejumlah ancaman dari eksploitasi dari perizinan pembukaan lahan sawit, tambang serta nindustri kehutanan yang ada di Kalimantan.
“Ancaman eksploitasi pasti ada, ancaman terbesarnya adalah eksploitasi dari perizinan yang timbul di sektor sawit, tambang, dan industri kehutanan,” kata Dimas.
“Karena dengan adanya perizinan tersebut maka tumbuhan obat yang ada di Kalteng akan musnah,” imbuhnya.
Masih dari sumber yang sama, Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Zenzi Suhadi menyebut ada potensi bahaya jika terjadi eksploitasi skala besar oleh pihak korporasi untuk dijadikan komoditi komersil.
“Berbahaya kalau dijadikan komoditi komersial skala besar oleh kelompok korporasi," ungkap Zenzi.
Menurutnya, pemerintah harus mempercepat pengakuan dan perlindungan wilayah adat untuk masyarakat setempat agar pemanfaatan tanaman tersebut menyesuaikan dengan aturan masyarakat lokal.
"Pemerintah mesti mempercepat pengakuan dan perlindungan wilayah adat untuk masyarakat adat di wilayah tersebut, agar perlindungan dan pemenfaatan tumbuhannya mengikuti aturan hukum adat setempat,” kata dia.
Baca: Temukan Obat Kanker dari Kayu Bajakah, Rumah Siswa Didatangi Banyak Orang Minta Bantuan
Penemuan obat kanker dari tanaman bajakah juga mendapat respon dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof Dr Enny Sudarmonowati menilai, pemerintah harus menindaklanjuti mengenai tanaman bajakah.
"Karena ini sudah menghebohkan. Bagusnya pemerintah daerah setempat di sana melakukan tindaklanjut dan harus memastikan dahulu tanaman tersebut masih banyak atau tidak habitatnya,"ujar Enny.
Menurutnya, perlindungan perlu dilakukan mengingat tanaman bajakah adalah tanaman langka dan hanya tumbuh di daerah tertentu.
"Karena kalau lihat dari berbagai literasi, tanaman itu (bajakah) sulit tumbuh atau dikembangbiakan di tempat (habitat) berbeda dari asalnya."
"Soalnya bisa berubah kandungan dalam tanaman itu sendiri, jadi perlu sekali dilindungi," imbuh Enny.
Baca: Inilah Lokasi dan Cara Mengolah Tanaman Bajakah untuk jadi Obat Kanker
Sebelumnya, Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, menelusuri lebih lanjut mengenai tanaman bajakah yang kemudian disiarkan dalam progam Aiman KompasTV, Senin (12/8/2019).