Barung juga mengatakan bahwa ada dugaan motif jihad yang dilakukan oleh pelaku.
"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.
Saat ini pelaku masih diamankan detasemen 88 Mabes Polri.
"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.
Polisi Geledah Rumah Kos Pelaku
Setelah insiden tersebut, polisi juga segera menggeledah rumah kos tempat pelaku tinggal.
"Sebelum maghrib, sekitar pukul 17.50 WIB sudah ada orang di sini jaga-jaga. Sekitar pukul 19.00 WIB, habis isya polisi minta saya jadi saksi," kata Ketua RT III RW II Sidosermo Surabaya, Ainun Arif, Sabtu (17/8/2019).
Ainun Arif mengatakan, saat menggeledah kamar kos pelaku, polisi membawa laptop, kertas, dan HP.
Baca: Pura-pura Mau Melapor, Simpatisan Isis Tiba-tiba Menyabetkan Clurit ke Petugas di Polsek Wonokromo
Ia juga menambahkan bahwa istrinya, Fatimah dan tiga anaknya juga dibawa.
"Istrinya Fatimah sama tiga anaknya dibawa. Dua laki-laki satu perempuan," kata dia.
Ainun mengatakan bahwa IM telah tinggal di kamar kos tersebut selama lima tahun.
Pelaku dikenal sehari-hari sebagai penjual makanan sempolan.
"Lima tahun di sini, tinggal di kamar pojok kiri," kata dia.
(Tribunnews.com/ Renald)