Bahkan di halaman utama Mapolsek Wonokromo, tampak beberapa anggota Mapolsek Wonokromo beserta Kapolsek menata tata letak sepeda kayuh berwarna merah yang terparkir di depan pintu utama Mapolsek Wonokromo.
AKP Christoper Lebang mengatakan, sepeda kayuh itu hanya dipindahkan agar tampilan luar di depan Gedung Mapolsek tampak sedap dipandang.
"Enggak ada aktivitas, cuma dirapikan aja biar enak dilihat," ujarnya.
Membersihkan Bercak Darah
Ruang SPKT Mapolsek Wonokromo menjadi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan polisi, Sabtu (17/8/2019).
Ruang SPKT itu terdiri dari dua ruang yang berdekatan dan hanya dihubungkan satu pintu.
Pagi itu tampak tiga orang petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dalam ruang SPKT.
Dua di antara mereka duduk tampak fokus menatap layar ponsel mereka seraya mendengarkan suara gemerisik yang terus bersahutan silih berganti dari pengeras suara radio handy talky.
Namun satu di antaranya, seorang polisi berpangkat Aiptu tampak sibuk membersihkan beberapa perabotan yang ada di dalam ruang SPKT.
Menggunakan kain lap pembersih ia mengusap berkali-kali beberapa prabotan di dalam ruang tersebut.
Mulai dari meja, kusen termasuk jendelanya, juga lengan kursi panjang yang terbuat dari besi.
Petugas polisi itu menuturkan, sedang membersihkan bercak darah yang masih tercecer di lantai, lengan kursi tunggu, dan tembok.
"Ini banyak bercaknya ada di kursi. Terus di lantai, saya bersihkan lagi. Sebenarnya sudah bersih, tapi saya bersihkan lagi," kata anggota polisi yang tak mau menyebutkan nama itu.
Di sela-sela aktivitas mengusap-usap perabotan di dalam SPKT, ia menuturkan, insiden pembacokan terjadi di area ruang tunggu publik tepat di depan meja SPKT.