Suasana di pusat ekonomi, jasa dan perkantoran di kota Dagang terbesar kedua di Papua Barat, setelah Sorong itu, dilaporkan kian mencekam.
Dikutip dari Tribun Timur, Haji Syahruddin Makki (56), warga dan pedagang di Pasar Manokwari, kepada Tribun, pukul 13.00 WIT, melaporkan massa kian tak terkendali.
“Toko, warung yang ada di pinggir jalan sudah dijarah, lalu banyak yang dibakar,” kata Syahruddin Makki, melalui sambungan telepon selular.
Makki yang juga Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), mengabarkan, jika para pedagang yang sebagian besar pendatang sudah pasrah.
Baca: Awal Mula Penyebab Kerusuhan di Manokwari, Tito Karnavian Beri Penjelasan
2. Pasokan BBM Pertamina Terhambat
Stok BBM di lembaga penyalur/SPBU di Manokwari terpantau dalam kondisi aman saat kerusuhan terjadi.
Namun aktivitas penyaluran BBM di Manokwari sempat terhambat akibat terblokirnya jalan di dua titik akses dari dan menuju Terminal BBM Manokwari.
Semantara itu, PT Pertamina (Persero) juga mengantisipasi dampak aksi kerusuhan di Papua dengan mengehentikan sementara pasokan BBM untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sentani, Kabupaten Jayapura.
Adapun ketahanan stok avtur di DPPU Sentani dalam kondisi baik dan aman.
Pertamina terus memantau kondisi untuk melakukan penyaluran BBM. Untuk menjaga keamanan di Terminal BBM saat ini terdapat personil kepolisian di Terminal BBM baik di Jayapura maupun di Manokwari.
Baca: Jayapura dan Manokwari Memanas, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Masih Aman
3. Bandara DEO Alami Perusakan
Diberitakan Kompas TV, Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong sempat didatangi massa yang mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas bandara.
Massa merusak puluhan motor yang berada di pelataran parkir. Selain itu, massa juga merangsek masuk ke lobi bandara dengan membawa tongkat.
Akibat kerusuhan tersebut, beberapa jadwal penerbangan menuju Manokwari sempat mengalami delay. Jadwal penerbangan pukul 09.00 WIT ditunda sampai pukul 14.00 WIT.