News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Ayam Kampus di Palembang: Takut Terkena Penyakit tapi Terhimpit Ekonomi

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI prostitusi ayam kampus

Menurutnya salah satu keuntungan menjajakan diri melalui media sosial adalah dapat memilah pelanggan yang akan menggunakan jasanya.

Jika dirasa si pelanggan aman dan memiliki isi kantong tebal, barulah ia mau diajak bercinta.

"Saya lebih ke eksklusif, nggak mau sembarang pilih pelanggan. Nanti bisa-bisa rupanya kita dijebak. Apalagi sekarang kasus prostitusi online sedang maraknya diungkap," jelasnya.

Untuk modus yang biasa digunakan biasanya ayam kampus memasang foto cantik nan menggoda di beberapa aplikasi sosial media.

Kemudian, biasanya para pelanggan langsung chating dengan si ayam kampus untuk menanyakan bisa "dipakai" atau tidak.

Setelah si ayam mengaku bisa, kemudian komunikasi berlanjut untuk menentukan tarif dan lokasi untuk bercinta.

Jika ada konsumen yang tertarik menggunakan jasa si ayam kampus paling tidak menginginkan ngamar di hotel berbintang tiga.

Baca: Pengakuan Ayam Kampus Terjerumus ke Dunia Kelam, Mulai Kecewa Pacar Sampai Terdsak Kebutuhan

TY mengaku dalam seminggu ia hanya menerima pelanggan satu kali, namun jika ia sedang mood dan berkeinginan untuk mmbeli sesuatu, ia akan langsung meladeni pelanggan yang mau menggunakan jasanya.

"Ya tergantung mood juga sih. Tapi kalau mau beli sesuatu saya cari pelanggan," ujarnya.

Sempat berfikiran akan penyakit, TY mengaku, himpitan ekonomi secara terpaksa membuatnya tercebur dalam dunia ayam kampus hingga kini.

"Pernah kepikiran takut kena penyakit, cuma ya dibawa happy aja. Mau bagaimana lagi, karena kita memang butuh uang," bebernya.

Sementara itu, MS mengaku awal mula terjerumus ke dalam dunia hitam tersebut setelah semasa SMA keperawanannya direnggut oleh sang pacar.

Merasa sudah tak suci lagi, membuat wanita berambut panjang ini memilih terjun ke dunia ayam kampus saat masuk kuliah.

Selain itu, desakan faktor ekonomi membuat si ayam kampus lebih memilih jalan pintas dengan menjual diri untuk memenuhi gaya hidup.

"Kiriman orangtua dari kampung cukup untuk kuliah dan makan. Nah kalau mau biaya nongkrong dan beli barang terpaksa begini," jelasnya.

ILUSTRASI prostitusi ayam kampus (gannett-cdn.com)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Gaya Hidup Ayam Kampus, Sekali Kencan Rp 10 Juta

(Tribunnews.com/Tio)/(Laporan Eksklusif dari Sripoku.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini