TRIBUNNEWS.COM - Pasca tidak masuknya Bukit Soeharto sebagai lokasi pemindahan Ibukota Negara (IKN), spekulasi Penajam Paser Utara (PPU) makin kuat sebagai wilayah satu-satunya.
Apalagi, Kementerian Perencanaan Pembangunan (KPP)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ikut mengundang Bupati PPU, Selasa hingga Rabu (20-21/8/2019).
Pertemuan selama dua hari tersebut dilaksanakan di Kota Balikpapan, dengan agenda pembahasan pemindahan IKN.
Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud sempat mengatakan, jika IKN di PPU, ia menyiapkan 4 wilayah yakni Kecamatan Penajam, Kecamatan Sepaku, Kecamatan Waru dan Kecamatan Babulu.
Keempatnya adalah seluruh kecamatan di Kabupaten PPU.
Camat Sepaku, Risman Abdul mengatakan, masyarakat Kecamatan Sepaku mayoritas adalah masyarakat ex-transmigrasi tahun 1975 dengan kondisi ekonomi yang mulai membaik.
Mereka ditopang dengan beberapa perusahaan perkebunan yang ada disana, utamanya perkebunan kelapa sawit.
Tersedia lapangan kerja dari PT IHM dan PT ITCI KA, sehingga rata-rata masyarakat punya kegiatan ekonomi.
Masyarakat Kecamatan Sepaku, juga memiliki konflik sosial yang rendah dan terbuka untuk pendatang karena rata-rata masyarakat datang dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
"Tidak ada persoalan dengan kesukuan di sini," katanya, Kamis (22/8/2019).
Menurut Risman, saat IKN digalakan akan pindah ke Pulau Kalimantan, dan PPU sempat disebut, apalagi Bupati PPU mengatakan 4 Kecamatan siap, menurutnya Sepaku layak dipertimbangkan.
"Dari pengalaman saya sejak tahun 1987 bertugas di Kecamatan Sepaku, dari segi geografis kewilayahan, yang siap menurut saya Sepaku atau Sotek," tuturnya.
Alasannya karena, akses jalan di Sepaku via darat sangat mudah, juga dekat dengan Kabupaten/Kota lain seperti Kutai Barat dan Kota Balikpapan.
Terlepas dari Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang sedang dibangun, Sepaku adalah wilayah paling cocok menurut Risman.