Pihak Puskesmas tidak bisa mengantarkan jenazah tersebut menggunakan ambulans dengan alasan ambulans hanya diperuntukkan untuk pasien yang masih bernyawa maupun yang sedang kritis.
Alasan tersebut dianggap telah sesuai dengan standar operasional (SOP) Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Mengetahui hal tersebut, Supriyadi yang merupakan mantan satpam rumah sakit memahami penjelasan Puskesmas.
Baca: Puskesmas Cikokol Sempat Cegah Paman yang Bopong Jenazah Keponakan dan Beri Solusi Lain
Puskesman Beri Solusi Lain
Supriyadi (40), paman yang viral menggendong jenazah keponakannya kini memberikan klarifikasi atas apa yang sebenarnya terjadi.
Supriyadi tidak menyalahkan pihak puskesmas, dirinya menyadari bahwa pihak Puskesmas Cikokol hanya menjalankan prosedur.
Sebelumnya, pihak Puskesmas telah berusaha memberikan sejumlah nomor telepon agar Supriyadi mendapatkan mobil jenazah untuk membawa keponakannya.
Namun, diketahui dari nomor-nomor yang diberikan, tidak ada yang merespon permintaan Supriyadi.
Diberitakan TribunBogor, Supriyadi mengatakan jika pihak puskesmas masih mengusahakan mobil jenazah untuk mengangkut Husen.
"Di dalem (puskemas), dia (petugas) lagi hubungin tuh, bilang ke saya 'Pak tunggu sebentar lagi saya hubungi'. Ya udah saya bilang, 'Pak, mohon maaf kalau emang udah enggak bisa lebih baik saya bawa aja," ujar Supriyadi menceritakan percakapannya dengan petugas puskesmas.
Karena hari semakin sore, Supriyadi kemudian memutuskan untuk membawa jenazah menggunakan motor bersama saudara.
"Karena makin sore ya udah saya putuskan, saya tanya saudara saya yang lagi nungguin bisa enggak bawa jenazah pakai motor, bisa kata dia."
Ditolong Orang
Dikutip dari Warta Kota, Ibu Husein, sempat menceritakan kesedihannya ketika anaknya mendapat pelayanan yang tidak baik oleh Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang.