Menurut Nasriadi, empat pembunuh sewaan menculik Pupung dan Dana di rumahnya di Lebak Bulus, 1 Kav 129 B Blok U 15, RT 03/05, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Jasad Pupung dan Dana kemudian dimasukkan ke dalam mobil yang dibawa pelaku ke SPBU Cirendeu, Tangerang Selatan.
"Para eksekutor menyuruh saudari AK (Aulia Kesuma, red) untuk mengambil mobil yang berisi jenazah yang sudah mereka bunuh," kata Nasriadi.
Kemudian pada Minggu, 25 Agustus 2019, pukul 07.00 WIB, Aulia Kesuma dan Kelvin mengambil mobil berisi jasad Pupung dan Dana dan membawanya ke Cidahu, Sukabumi.
"Di dekat tempat kejadian perkara saudari AK membeli 1 botol bensin dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," sambung Nasriadi.
Korban Sosok Sederhana
Kakak Pupung, Asoka (62) mengatakan adiknya yang tewas dibunuh karena motif masalah rumah tangga dan utang piutang itu merupakan pribadi yang sederhana.
"Humble, sederhana, kemudian sayang keluarga, kemudian agamanya bagus. Hidupnya standarlah," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).
Sepengetahuannya, tak pernah ada masalah besar antara Pupung dan Aulia Kesuma.
Tak hanya di mata keluarga, satu sahabat yang sudah mengenal Pupung sejak masih bersekolah di SMAN 70 juga menilai almarhum merupakan orang yang sederhana.
"Dia orangnya baik, sederhana. Enggak pernah macam-macamlah orangnya. Saya kaget pas dengar Pupung sudah enggak ada, terakhir ketemu beberapa bulan yang lalu," ujar Ega.
Meski tak pernah bertemu dengan Aulia Kesuma, sambung Ega, Pupung mendapat anak darinya yang kini berusia sekitar 7 tahun.
Perihal adanya masalah dalam rumah tangga Pupung dan Aulia Kesuma, Ega mengaku tak tahu pasti karena sahabatnya itu tak pernah bercerita tentang masalah pribadi.
"Kalau sama istri yang pertama saya pernah ketemu, tapi istri yang sekarang saya belum pernah. Kaget pas baca berita istrinya terlibat membunuh," tutur Ega.