Saya berkunjung ke rumah ibu (Misem) terkadang jika ada waktu libur, kadang Sabtu, Minggu, untuk mengantar makanan.
Saat mengantar makanan itu, Saminah ya tidak ada omongan apa-apa, karena memang diam dan tertutup.
Baca: Hotman Paris Skak Mat Elza Syarief Saat Nikita Mirzani Disebut Stres, Si Pengacara Potong Omongan
Saat mencari-cari saudara-saudara itu tak ketemu, apakah menduga sesuatu?
Saya sempat bertanya ke ibu (Misem), harus kemana mencari mereka (korban).
Lalu saya sempat diberi saran untuk pergi ke Purwokerto, akhirnya saya mencari ke Purwokerto.
Selama lima tahun saya bertanya-tanya kemana mereka sebenarnya.
Ibu juga memang memerintahkan untuk mencari ke sana (Purwokerto), saya jawab iya nanti saya cari ke Purwokerto karena Purwokerto itu luas.
Karena kebetulan anaknya Supratno kan kuliah di STAIN Purwokerto. Selepas hilang satu minggu itu saya pernah mencoba menghubungi nomor kakak (Supratno) tetapi tidak nyambung.
Sebagai saudara saya jelas ikut khawatir dan mencari. Saya juga sempat melaporkan ke kepolisian.
Semuanya sudah, pokoknya seminggu setelah menghilang itu saya lapor polisi.
Pernahkah curiga ada kejadian mengerikan ini?
Saya sama sekali tidak ada curiga dan kepikiran jika Saminah dan anak-anaknya itu membunuh.
Istilahnya masa sesama saudara sendiri tega.
Setiap kali bertanya kepada Minah kemana mereka pergi, tetapi jawabannya waktu itu tidak tahu.