Daftar Kecelakaan Maut di Cipularang dari 2011 hingga 2019
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut di tol Cipularang kilometer 91 Senin (2/9/2019) melibatkan 20 kendaraan.
Dalam insiden kecelakaan maut tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka berat dan 25 orang luka ringan.
Sebanyak tujuh korban meninggal dunia, tiga korban luka berat, dan 21 korban luka ringan, berada di Rumah Sakit Thamrin, sementara satu korban meningggal dunia lainnya berada di Rumah Sakit Siloam.
Jalan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang (disingkat Jalan Tol Cipularang) merupakan jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kabupaten Purwakarta dan Bandung.
Tol Cipularang ini berada di daerah pegunungan sehingga memiliki kontur jalan naik-turun dengan tanjakan panjang dan turunan curam, juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi.
Tak dipungkiri, tol Cipularang kerap memakan korban jiwa, terlebih banyak kecelakaan maut terjadi jalan tol Cipularang dan sering terjadi mendekat km 100.
Baca: Kesaksian Penumpang Truk yang Diduga Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang, Tak Bisa Rem di Turunan
Dikutip dari Tribun Jabar, Iptu Asep Kusmana yang saat itu menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Laka Lantas Satuan Lalulintas Polres Purwakarta mengatakan, ruas Tol Cipularang antara KM 100 hingga KM 90 merupakan daerah black spot.
Jalur itu disebut blackspot karena di wilayah itu menjadi lokasi yang rawan kecelakaan yang mengakibatkan korban.
"Di lokasi blackspot Cipularang menjadi titik lelah pengemudi, kemudian kontur jalannya turunan, tanjakan dan dikombinasi dengan banyak tikungan," kata Asep kepada Tribun Jabar saat ditemui di Mapolres Purwakarta, Ciseureuh, Purwakarta.
Di Tol Cipularang KM 90an, Asep menduga banyak pengemudi mobil yang memacu kendaraannya karena telah mengebut di jalan yang lurus sebelumnya.
Pada saat memasuki kontur jalan yang berkelok-kelok, pengemudi kurang antisipasi dan seringkali oversteer atau understeer.
Understeer merupakan gejala pada saat mobil cenderung sulit untuk berbelok akibat roda depan kehilangan traksi dan memasuki tikungan terlalu cepat.
Sementara oversteer merupakan gejala mobil yang kehilangan traksi pada area ban belakang ketika sedang menikung di jalan dan mengakibatkan tergelincir dan hilang kendali.