News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Poin dari Bupati Eltinus kepada Para Mahasiswa Mimika yang Menimba Ilmu di Luar Papua

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di Jalan Pemuda, Surabaya, Sabtu (1/12/2018)

TRIBUNNEWS.COM - Menyikapi mahasiswa Papua yang pulang kampung ke Jayapura dan sekitarnya, Bupati Mimika Eltinus Omaleng meminta kepada seluruh mahasiswa Papua asal Mimika tetap melanjutkan perkuliahan di tempat studi sebagaimana biasanya sampai selesai.

Eltinus menegaskan tidak ada pemulangan bagi mahasiswa Papua asal Mimika yang sedang menimba ilmu pendidikan di pulau Jawa, Makassar maupun Manado.

Baca: Viral Video Kawanan Perampok Satroni Rumah Makan di Bogor, Ini Sejumlah Faktanya

Berikut empat poin imbauan yang diterbitkan Bupati Mimika, pada Selasa (10/9/2019).

Pertama, mengimbau kepada seluruh Mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Mimika untuk tidak terprovokasi terhadap isu eksodus dari seluruh Mahasiswa pulau Jawa, Bali, Makasar dan Manado dan tetap melanjutkan perkuliahan di tempat studi sebagaimana biasanya sampai selesai.

Kedua, tidak ada sistem pendidikan yang menjamin bahwa seluruh Mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Mimika yang pulang ke Papua dapat ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di Perguruan tinggi di Papua, akibatnya dapat mengganggu perkuliahan selanjutnya.

Baca: Kelanjutan Kasus Anjing Serang ART Hingga Tewas, Polisi Tunggu Pendapat Ahli Hukum

Ketiga, Pemerintah Kabupaten Mimika tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Mimika yang pulang ke Mimika ataupun kembali ke kota Studi sehubungan dengan permasalahan dimaksud.

Keempat, Pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan Mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Mimika ditempat masing-masing dan apabila terjadi hak-hal yang mengintimidasi Mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Mimika dalam proses perkuliahan selanjutnya, maupun aktivitas lainnya sebagaimana biasanya agar segera melaporkannya kepada Bupati Mimika atau kepada pihak yang berwajib setempat.

Pulang kampung karena terprovokasi

Sementara itu, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, sebenarnya mahasiswa yang ingin pulang karena terprovokasi dengan isu yang beredar ditempatnya masing-masing.

Pemkab Mimika akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di masing-masing tempat studi untuk menjamin keselamatan dan keamanan mahasiswa Papua khsususnya yang berasal dari Mimika.

"Kami akan berkoordinasi dengan pemda setempat supaya menjamin keselamatan para mahasiswa dan pelajar selama menempuh pendidikannya," pungkasnya. (Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bupati Mimika Imbau Mahasiswa Papua Tetap Kuliah Seperti Biasa di Kota Studi

Sempat bikin Gubernur Papua pusing

Gubernur Papua Lukas Enembe. Nilai Jokowi Kurang Tegas, Gubernur Papua Ancam Tarik Seluruh Mahasiswa Papua Bila Masih Rasis. (Hand Over Tribunnews.com)

Dikabarkan sekira 300 mahasiswa asal Papua telah kembali ke Jayapura.

Diketahui, ratusan mahasiswa tersebut awalnya mengenyam kuliah di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca: Aktor Intelektual Kerusuhan Papua Ditangkap saat Berangkat ke Wamena

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kaget karena sebelumnya Panglima TNI dan Kapolri telah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua.

"Memang sudah ada imbauan dari kami, saya arahkan waktu itu, kalau di NKRI tidak aman, kami pulangkan. Tapi ini aman, kenapa pulang, untuk apa?" tutur Lukas di Jayapura, Senin (9/9/2019).

Lukas Enembe menyayangkan sikap para mahasiswa yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengirim mereka berkuliah.

Terlebih, saat ini rekonsiliasi sedang dilakukan dan seluruh institusi terkait telah memberikan jaminan keamanan bagi seluruh mahasiswa asal Papua.

Namun, Lukas Enembe memastikan pemerintah daerah akan bersedia memfasilitasi para mahasiswa tersebut bila mereka bersedia kembali berkuliah di tempat sebelumnya.

Baca: Pengamat: Penyadapan Perlu Diatur Agar Tidak Kontra Produktif

"Jadi sekarang ini kami pusing mau taruh mereka (kampus mana). Kami akan panggil Gubernur, MRP dan DPR Papua Barat, Direktur Unima, Rektor Uncen, dan para bupati/wali kota untuk bicara kepulangan mahasiswa dalam jumlah besar tanpa pemberitahuan," ujar Lukas Enembe.

Lukas Enembe mendapat dapat informasi bahwa sudah lebih dari 300 mahasiswa asal Papua yang telah kembali ke Jayapura. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 300 Mahasiswa Pulang Kampung, Gubernur Papua Kebingungan

Disediakan Pesawat Hercules

Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan mengirim pesawat Hercules untuk mengangkut mahasiswa Papua dan Papua Barat yang akan pulang kampung dari sejumlah daerah lain di Indonesia.

"Atas prakarasa Panglima TNI, disiapkan angkutan Hercules untuk bisa mengangkut mereka kembali ke tempat belajar," ujar Wiranto sebelum rapat koordinasi perkembangan dan situasi terkini Papua dan Papua Barat di Kemenkopolhukam, Senin (9/9/2019).

Para mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang belajar di sejumlah daerah di Indonesia berbondong-bondong pulang kampung ke daerah asal mereka.

Wiranto mengatakan, kepulangan mereka tersebut dibiayai oleh orangtua masing-masing dengan alasan adanya kekhawatiran perlakuan yang sewenang-wenang dari masyarakat sekitar.

"Ini isunya, isu yang digulirkan yang sampai ke orangtua di sana sehingga mereka menarik anak-anaknya kembali ke Papua dan Papua Barat," kata dia.

Namun, setelah dijelaskan dan disampaikan fakta-fakta sesungguhnya, kata Wiranto, para mahasiswa tersebut menyesal telah pulang kampung.

Hal tersebut karena isu yang mereka dengar tidak benar sehingga mereka ingin kembali ke tempat mereka belajar sebelum pulang ke Papua dan Papua Barat.

Menurut Wiranto, rencana penarikan kembali para mahasiswa asal Papua dan Papua Barat itu ke daerah tempat mereka belajar disertai dengan jaminan dari pejabat daerah setempat.

Aksi demonstrasi mahasiswa Papua dengan membawa serta bendera Bintang Kejora di depan Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). Aksi serupa mereka lakukan di depan Istana Negara dengan tuntutan referendum untuk Papua. (KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)

Jaminan tersebut bahwa mahasiswa Papua dan Papua Barat di tempat mereka belajar tidak akan ada tekanan apa pun dan tak ada masyarakat yang mengganggu dan menempatkan mereka sebagai orang lain.

"Dititipkan kepada pejabat dimana mereka belajar untuk melindungi, merawat, memperlakukan mereka sebagai keluarga di daerah mereka belajar," ucap dia.

Persoalan pulang kampungnya mahasiswa asal Papua dan Papua Barat itu menjadi salah satu konsern dari Presiden Jokowi terkait persoalan Papua.

Cabut Maklumat

Sementara itu, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib mencabut maklumat tanggal 21 Agustus 2019 nomor 05/MRP/2019 lalu. Sekaligus, menyerukan agar mahasiswa Papua yang belum ke provinsi Papua untuk tetap melanjut studi di masing-masing kota studi.

''Sedangkan mahasiswa Papua yang sudah terlanjur kembali ke Papua agar segera kembali ke kota studi sebagai duta kultural orang asli Papua yang dapat hidup harmonis dengan seluruh elemen bangsa ini,'' ujar Timotius dalam keterangan persnya di Jayapura yang diterima tribunnews.com, Senin (9/9/2019).

Mahasiswa Papua di Jakarta menuntut pemerintah menghukum setiap pihak yang terlibat dalam tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. (BBC INDONESIA)

Imbauan yang sama juga dikeluarkan Bupati Puncak Willem Wandik menyusul telah kondusifnya situasi di Papua dan Papua Barat.

Willem mengimbau kepada seluruh mahasiswa asal Kabupaten Puncak untuk tidak terprovokasi terhadap isu eksodus mahasiswa dari seluruh Jawa-bali, Makassar dan Manado.

Dia juga meminta mereka tetap melanjutkan perkuliahan di tempat semula sebagaimana biasanya sampai dengan selesai.

Dia menyatakan, tidak ada sistem pendidikan yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa yang pulang ke Papua dapat ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di Perguruan Tinggi di Papua, akibatnya dapat mengganggu perkuliahan selanjutnya.

Dia menjelaskan, pemerintah Kabiupaten Puncak tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa yang pulang ke Papua maupun kembali ke tempat semula sehubungan dengan permasalahan dimaksud.

''Pemerintah menjamin keamanan  mahasiswa Papua.Apabila ada hal-hal yang mengintimidasi salam proses perkuliahan selanjutnya maupun aktivitas lainnya,laporkan kepada pihak berwajib setempat,'' kata Willem. (Deti Mega Purnamasari)

Sebagian artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Pesawat Hercules Siap Angkut Mahasiswa Papua dan Papua Barat yang Pulang Kampung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini