News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penertiban Bangunan Ilegal di Medan Ricuh, Satpol PP Dilempar Air Kencing

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satpol PP dan warga yang terkena siraman air kencing saat penertiban kawasan Warenhuis, Jumat (13/9/2019)

TRIBUNNEWS.COM - Warga dan petugas Satpol PP Medan nyaris saling baku hantam saat penertiban bangunan ilegal di sekitar Gedung Warenhuis Medan, Jumat (13/9/2019).

Seorang ibu-ibu bahkan membuka bajunya di hadapan Kasatpol PP Medan Muhammad Sofyan.

Beberapa warga juga menyiram petugas dengan air cabai.

Melihat situasi tak kondusif, Muhammad Sofyan meminta warga tak anarkis.

"Kami peringatkan jangan anarkis.

Kami punya batas kesabaran," ucap Muhammad Sofyan.

Tonton videonya;

Beberapa warga menyuruh anaknya untuk bertahan di dalam rumah agar penggusuran tidak dilanjuti.

Namun petugas terus berusaha mengeluarkan anak yang ada di dalam rumah.

Sempat terjadi lemparan air kencing kepada Satpol PP saat hendak mengeluarkan anak-anak tersebut.

Beberapa Satpol PP terkena cipratan ke muka mereka.

Wanita berdaster pemilik rumah melakukan pengadangan dengan cara tidur di pinggir jalan agar alat berat escavator tidak bisa melintas, Jumat (13/9/2019) (Tribun Medan/ Dimaz) ()

Tertibkan Kawasan Warenhuis, Satpol PP : Kami Sudah Lakukan Cara Persuasif Tapi Warga Tetap Melawan

Penghuni Rumah Tidak Mau Beranjak, Petugas Langsung Hancurkan Bangunan di Kawasan Warenhuis

Bukan makin kondusif, warga sempat dorong-dorongan dengan Satpol PP.

Sampai beberapa warga dan Satpol PP terjatuh.

Terlihat dari dalam salah satu bangunan, ada api yang berkobar.

"Gak usah kalian hancurkan lagi. Udah aku bakar rumah ini. Panggil pemadam biar tidak terkena bangunan yang lainnya," ucap seorang pria berkaos putih.

Petugas membersihkan gedung tua bekas Supermarket Warenhuis, Jumat (13/9/2019). (TRIBUN MEDAN /M FADLI TARADIFA) ()

SEJARAH WARENHUIS

Kota Medan memang memiliki banyak gedung tua yang berstatus cagar budaya.

Satu di antaranya gedung Warenhuis yang merupakan bekas tempat supermarket pertama di Kota Medan, hari Senin (1/7/2019).

Gedung Supermarket Warenhuis ini sering dipakai masyarakat Kota Medan sebagai tempat berswafoto. Karena gedung tersebut arsitekturnya berbentuk unik dan sangat klasik.

Warenhuis, supermarket pertama di Kota Medan yang dibangun masa kolonial Belanda, Rabu (7/8/2019) (MEI LEANDHA ROSYANTI) ()

Tak hanya untuk sekedar berswafoto saja, namun tempat foto prawedding serta latar tempat foto model di Kota Medan. Bahkan, tempat membuat videoklip, bagi masyarakat Kota Medan yang memiliki group band.

Meskipun bangunannya secara kasat mata seperti tak terawat dan kondisinya memperhatinkan karena sejak bangunan tersebut terbakar pada 2013 lalu.

Tetapi, di dalam gedung tersebut masih ada aktifitas, seperti kantor Dewan Pimpinan Cabang, Konfenderasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC. K. SPSI) Kota Medan.

Sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan melakukan pengosongan gedung tua bekas Supermarket Warenhuis, Medan, Sumatera Utara, Jumat (9/8/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi) ()

Gedung Warenhuis yang merupakan supermarket pertama di Medan, berada di kawasan Kesawan, tepatnya di Jalan Ahmad Yani VII-Hindu, Kota Medan.

Bangunan ini dibangun berlantai dua yang dibangun pada 1916 dengan arsitek berkebangsaan Jerman. Angka tahun pendirian bangunan ini tertulis pada bagian tembok bangunan.

Warga mengadang truk milik Satpol PP yang membawa barang-barang milik warga saat melakukan pengosongan gedung Warenhuis Medan, Sumatera Utara, Jumat (9/8/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (Tribun Medan/Riski Cahyadi) ()

Arsitek bangunan ini bernama G Bos yang juga tertulis di dinding tembok.

Namun, sampai saat ini tidak diketahui pasti siapa pemilik gedung supermarket tersebut. Konon katanya pada masa dahulu supermarket tersebut, ramai dikunjungi masyarakat keturunan Eropa, Tionghoa, dan kaum borjuis alias yang punya uang banyak.

Kemudian, bangunan supermarket tersebut bergaya arsitektur Eropa, dan saat itu diresmikan pada tahun 1919 oleh Daniel Baron Mackay selaku Wali Kota Medan pertama.

Adapun luas bangunan supermarket tersebut berukuran sekitar 15 x 30 meter.

Kemudian bangunan tersebut juga memiliki bungker sebagai area menyimpan barang dagangan atau gudang sebelum disajikan kepada pembeli.

Pada masa dahulu supermarket ini menjual berbagai jenis barang, mulai makanan, pakaian, hingga produk elektronik.

Supermarket Warenhuis ini juga menjadi saksi dan bukti, bahwa mulai sistem perdagangan di Kota Medan sudah maju sejak lama.

Proses pengambilalihan Gedung Warenhuis di Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Baratyang dilakukan Pemko Medan berjalan lancar, Jumat (9/8/2019) siang. (TRIBUN MEDAN/HO) ()

Akan tetapi, keberadaan Medan Warenhuis akhirnya tersingkir begitu Jepang masuk ke Kota Medan.

Berawal Aksi Berikan Selamat ke Irjen Firli Bahuri, Massa Ricuh di Depan Gedung KPK

150 Lubang Biopori akan Dibuat di Ciracas

Anak Elvy Sukaesih Mengamuk: Ditolak Berutang Rokok, Tenteng Samurai, Gangguan Jiwa

Keberadaan supermarket ini hanya bertahan sekitar 23 tahun.

Karena sekitar 1942 pemilik supermarket kembali ke Belanda lantaran kondisi Medan yang sudah mulai tidak kondusif yang dijajah Jepang.

Selanjutnya, setelah dilepas pemilik supermarket, keberadaan bangunan masih tetap kokoh.

Bahkan bangunan tersebut sempat dijadikan salah satu kantor oleh pemerintah, yakni sebagai Kantor Departemen Tenaga Kerja serta kantor-kantor pemerintahan lainnya dan sekarang menjadi kantor DPC. K. SPSI Medan.

(cr23/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul MENCEKAM, Kasatpol PP: Jangan Anarkis, Kami Punya Batas Kesabaran!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini