Di dalam gudang tersimpan sekitar 40 peledak hasil temuan masyarakat. Benda-benda berbahaya tersebut masih dalam upaya pemusnahan secara berkala selama 2 bulan terakhir.
Karena kendala kemampuan maupun sarana dan prasarana pemusnahan, sebagian bahan peledak yang besar belum mampu dimusnahkan.
"Ini murni hasil temuan dan terpisah dengan senjata Brimob untuk latihan. Dari 40-an barang yang ada, memang masih diupayakan pemusnahan secara berkala. Memang kita belum mampu dan belum punya alat untuk memusnahkan yang besar, masih koordinasi dengan pusat," kata Kapolda.
Menurut Rycko, secara prosedur, gudang penyimpanan bahan peledak hasil temuan masyarakat tersebut terpisah dengan gudang tempat penyimpanan senjata api Brimob.
Polda akan mengevaluasi setelah peristiwa itu.
Kerahkan 8 mobil damkar
Karena pertimbangan keamanan, tim pemadam kebakaran Kota Semarang baru bisa mendekat ke lokasi sekitar pukul 08.30.
Setidaknya ada 8 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Hingga sore hari, tak kurang dari 15 tangki air disemprotkan.
Koordinator Lapangan Pemadam Kebakaran, Muhammad Thalib mengatakan pihaknya menerjunkan 8 unit mobil damkar dari sektor Banyumanik, Gunungpati, Semarang Timur, Posko dan beberapa sektor lain guna menjaga keberlangsungan suplai air.
"Dua di antaranya beroperasi secara bergantian memadamkan api dan sisanya bersiaga untuk menyuplai air agar tidak kurang. Jangan sampai timbul ledakan lagi kalau air telat," terangnya. (Sam/rtp)