"Pagi ini sudah ditemukan 4 jenazah di antara puing-puing bangunan yang terbakar, jadi total 21 tewas," katanya di Jayapura, Selasa (24/9/2019) dikutip dari Kompas.com.
2. Ribuan warga mengungsi
Kerusuhan yang menyebabkan pembakaran sejumlah objek vital tersebut juga berimbas pada ribuan warga Wamena.
Ribuan warga Wamena memutuskan untuk mengungsi.
Mengutip dari Kompas.com, pengungsi terbanyak berada di Markas Kodim 1702 Jayawijaya.
Setidaknya terdapat 1.500 warga mengungsi di titik tersebut.
"Saat ini ada 1.500 orang. Kondisi pengungsi sehat, mereka mengamankan diri," kata Komandam Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto.
Selain di Markas Kodim, warga juga mengungsi di kantor Polres Jayawijaya serta satu rumah anggota polisi.
3. Akses internet dibatasi
Pasca kerusuhan tersebut, Kominfo memutuskan untuk melakukan pembatasan layanan internet di Wamena.
Pembatasan akan dicabut setelah situasi kondusif.
Menurut Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, pembatasan dilakukan untuk pemulihan kemanan serta ketertiban.
"Untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Wamena setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait, pemerintah memutuskan untuk melakukan pembatasan sementara layanan data telekomunikasi pukul 12.30 WIB hingga suasana kondusif," katanya, Senin (23/9/2019) dikutip dari Kompas.com.
Langkah ini juga diambil untuk mengantisipasi adanya berita hoaks serta provokasi di masyarakat.