"Mereka saudara kita yang bekerja di Wamena, lalu ketika ada kerusuhan akibat konflik sosial mereka kembali dulu ke sini."
"Setelah ini akan kami komunikasikan bagaimana baiknya, mereka melanjutkan dagang dan kerja di sini atau bagaimana," katanya.
Sampai saat ini, Khofifah sendiri belum mendapatkan data jumlah warga Jawa Timur yang sedang berada di Wamena.
Namun berdasarkan informasi yang ia dapat, sebagian besar warga Jawa Timur yang masih ada di Wamena mengungsi di sekitar Bandara Wamena.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan ada dua pesawat Hercules yang dikirim dari Bandara Abdulrahman Saleh, Malang.
"Kami berharap itu prioritas untuk mengajak warga Jawa Timur. Mereka sekarang ada di pengungsian di sekitar airport," ucapnya.
Baca: Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup
Baca: Pemerintah Bujuk Pendatang Tidak Tinggalkan Wamena
Baca: Ucapkan Dukacita Mendalam untuk Wamena, Jokowi Imbau Masyarakat Tak Terpancing Provokasi
Jokowi sebut perusuh di Wamena sudah ditangkap
Presiden Joko Widodo menyebut, sejumlah perusuh yang menyebabkan 33 orang tewas di Wamena, Papua, sudah ditangkap kepolisian.
"Polisi telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran yang ada di Wamena," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (30/9/2019).
Meski demikian, Presiden tidak merinci berapa yang ditangkap dan identitas mereka.
Presiden hanya menyebutkan bahwa para perusuh tersebut merupakan kelompok kriminal bersenjata yang selama ini menyerang TNI/Polri di Papua.
Oleh sebab itu, Presiden menekankan, kerusuhan di Papua bukanlah disebabkan konflik etnis, melainkan ulah dari kelompok kriminal bersenjata.
"Jadi jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan."
"Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran pembakaran rumah warga," kata dia.