Ia menyebut pasangan suami istri sebelumnya sedang ada masalah.
"Kata anaknya mereka tidak saling komunikasi. Kita masih menunggu hasil visum ini. Dari kasat mata ada 3 luka di kepala. Artinya memang ada tiga kali letusan senjata api," kata Juliarman.
Baca: Sebut Bukan Ormas Kaleng-kaleng, Gercin Deklarasi Kepengurusan Baru di DKI Jakarta
Diduga Aiptu Pariadi pertama kali menembakkan pistolnya kepada istrinya dua kali.
Baru kemudian itu ia pun bunuh diri dengan satu kali tembakan di kepalanya.
Terkait hal ini meski sudah mengetahui dugaan kronologis sementara namun Juliarman menyebut pihaknya belum bisa mengumumkannya secara resmi ke media.
Bunuh Diri
Aiptu Pariadi, personel polisi Polres Serdang Bedagai diduga melakukan bunuh diri dengan cara menembakkan senjata revolvernya ke kepala sendiri.
Diduga, Aiptu Pariadi lebih dahulu menembak mati istrinya Fitri, sebelum menembak kepalanya sendiri.
Ternyata Aiptu Pariadi Kepala Tim (Katim) I Satuan Reserse Narkoba.
Hal ini dibenarkan oleh Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi.
"Orangnya bagus dia ini, hari Kamis lalu dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur. Jabatannya Katim I," ujar Martualesi yang ditemui di lokasi kejadian Minggu, (6/10/2019).
Beberapa fakta baru didapat dari Martualesi atas kepemilikan senjata api yang dikuasai oleh Pariadi untuk kepentingan tugas.
Baca: Jasad Wanita Hamil Ditemukan dalam Karung, Suami Menghilang, Polisi Temukan Fakta Sosok Suami JM
Menurut AKP Martualesi baru dua bulan lalu senjata api yang dikuasai Aiptu Pariadi ditarik.
Dikatakannya, sudah lama Aiptu Pariadi memegang senpi.