TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR - Mayat perempuan yang ditemukan membusuk dalam karung di saluran irigasi pertanian pada Jumat pekan lalu diduga dibunuh sebelum dibuang.
Penyidik Reskrim Polres Polewali Mandar Sulawesi Barat menduga korban telah dihabisi oleh pelaku sebelum dimasukan ke dalam karung dan dibuang di saluran irigasi pertanian untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
Baca: Fakta tentang Wanita Hamil yang Ditemukan Tewas dalam Karung, sang Suami Serahkan Diri ke Kodim
Sebelumnya, jenazah perempuan dalam karung yang sebelumnya tak dikenali karena tak punya identitas itu dipastikan adalah JM yang tak lain istri anggota TNI Kodim 1402 Polmas.
“Dari hasil olah TKP tidak ditemukan indikasi jika korban dihabisi di lokasi penemuan karung yang belakangan ternyata berisi jasad perempuan JM," jelas Kasat Reskrim Polres Polewali Mandar AKP Syaiful Isnaeni.
Tidak ditemukan adanya ceceran darah atau bekas apa pun yang menjadi petunjuk jika korban dihabisi di lokasi.
Petugas juga tak menemukan adanya tanda-tanda atau bekas-bekas di lokasi jika terjadi upaya pemaksaan atau pembunuhan.
Suami siri korban sempat menghilang sejak korban JM dinyatakan pihak keluarga hilang, Selasa pekan lalu.
Novri sendiri menyerahkan diri ke Kodim 1402 pomas tempat dia berdinas setelah beberapa hari dicari polis karena menjadi saksi kunci atas kematian istri sirinya, JM.
Sejumlah keluarga dan sanak tetangga menyebutkan, korban dan suaminya Novri diketahui sejak menikah sarat dengan konflik dan kekerasan dalam rumah tangga.
Meski sanak keluarga dan tetangga tahu JM selaku istri siri Novri, namun mereka tak ingin terlibat apalagi campur tangan lebih jauh terkait urusan rumah tangga mereka.
Orangtua korban JM, Upo menyebutkan, rumah tangga anaknya memang diwarnai konflik dan kekerasan dalam rumah tangga.
Namun anaknya selama ini enggan mengadu ke pihak orangtua.
Sebab, pihak keluarga sejak awal sebetulnya tidak pernah merestui hubungan suami istri siri ini.
Namun, karena korban terlanjut sudah menikah siri beberapa tahun lalu, orangtua hanya pasrah saja dan mempersilakan korban menjalani rumah tanganya.
“Sejak menikah keluarganya penuh konflik. Sering cekcok. Anak saya itu hampir tiap hari matanya bengkak karena terlibat cekcok suaminya. Tapi dia tidak berani bicara jujur kepada saya karena dia tahu sejak awal keluarga tak merestui pernikahannya dengan suami siirnya,”jelas Upo, orangtua JM.
Baca: Empat Warga yang Tinggal di Desa Calon Ibu Kota Negara Disambar Petir, Dua Orang Tewas
Belakangan, Upo mengaku kaget dan tak habis pikir karena tak pernah menyangka anaknya ditemukan tewas secara tragis dalam karung.
Anaknya baru ditemukan tewas setelah berhari-hari dicari ke berbagai lokasi, termasuk keberadaan suaminya Novri yang hingga kini juga ikut hilang sejak korban meninggalkan rumah orangtuanya, Selasa lalu. (Kontributor Polewali, Junaedi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Perempuan yang Tewas dalam Karung Dibunuh di Tempat Lain Sebelum Dibuang ke Saluran
Suami siri serahkan diri ke polisi
Seperti diketahui, Novri menghilang sejak tewasnya JM. Sejak itu, polisi dan TNI memburu Novri. Lalu, Novri datang menyerahkan diri ke Kodim pada didampingi seorang saudaranya.
Namun, Novri memilih tak berkomentar saat ditemui wartawan. Dandim 1402 Polmas Letkol Hari Purnomo mengatakan, Novri tak hanya terlibat kasus nikah siri, tapi juga kasus desersi yang konsekuensinya berupa pemecatan tidak hormat dari kesatuan.
“Fokus saya hari ini dengan penyerahan diri Novri lebih pada kasus desersinya,” ujar Hari, Minggu.
Novri pernah disidang terkait nikah siri dengan JM
Novri diketahui pernah menjalani sidang di kesatuan terkait kasus nikah siri dengan JM. Pada saat sidang kasus nikah siri itu, Novri sebetulnya sudah direkomendasikan untuk dipecat.
Namun, Novri justru mengihlang dan selalu mangkir saat dipanggil menghadapi sidang desersi.
Sementara itu, muncul kasus penemuan jenazah JM di saluran irigasi di Dusun Padang, Polewali Mandar. Lalu dari hasil otopsi tim forensik Polda Sulawesi Selatan, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Tim forensik memastikan JM merupakan korban pembunuhan. Sementara itu, ibu kandung JM, Upo, mengatakan, rumah tangga anaknya itu sarat dengan konflik dan kekerasan rumah tangga.
Kenangan terakhir ibu kandung JM dengan putrinya
Upo, ibu kandung JM, masih mengingat bagaimana pertemuan terakhir dengan putrinya tersebut.
Upo menceritakan, anaknya yang dikenal ulet dan penyabar itu masih sempat bersih-bersih rumah dan mencuci piring di rumahnya, sebelum pamit meninggalkan rumah bersama suaminya Novri, Selasa (1/10/2019) lalu.
“Dia kasihan, masih sempat mencuci piring, membersihkan rumah sebelum saya lihat terakhir kali Selasa lalu,” tutur Upo, sambil berusaha menyeka air matanya yang sembab, Sabtu (5/10/2019).
Kematian JM tinggalkan duka mendalam bagi keluarga
Saat mengetahui foto-foto jasad JM yang diunggah warganet di media sosial, Upo sangat berduka.
Alasannya, selama ini anaknya baik-baik saja. Meski ia mengakui rumah tanga anaknya itu sarat konflik dan kekerasan rumah tangga.
Meski JM kerap terlibat cekcok dengan suami sirinya, namun Upo tak pernah menyangka kematian anknya berakhir tragis seperti yang ia saksikan sendiri di rumah sakit.
“Saya tak pernah menyangka ada orang yang tega menghabisi anak saya dengan cara yang sangat menyayat hati, kejadiannya targis karena ditemukan tewas di dalam karung,” tutur Upo.
Ia berharap polisi bekerja profesional untuk menangkap siapa pelaku yang tega mebunuh anaknya tersebut.