Kasus Wanita Tewas Dalam Karung: Berstatus Istri Siri hingga Pelaku Seorang TNI yang Hampir Dipecat
TRIBUNNEWS.COM - JM, ditemukan tewas di dalam karung di saluran irigasi pertanian di Dusun Padang, Desa Segerang, Kecamatan Mapili, Kabupaten Polewali Mandar.
Tak terima dengan hal tersebut, puluhan anggota keluarga serta kerabat JM mendatangi Mapolres Polewali Mandar, Selasa (8/10/2019)
Kedatangan keluarga serta kerabat JM ini dengan maksud untuk mendesak pihak kepolisian agar bekerja profesional dalam mengungkap kasus ini.
Dalam kasus ini, suami siri JM, Sersan Novri yang merupakan anggota TNI Kakodim 1402 Polmas ini diduga sebagai saksi kunci dalam kasus ini.
Orang tua korban, Upo, menduga kuat bahwa Novri adalah pelaku tunggal pembunuhan JM.
Selanjutnya pihak keluarga juga menyebut Novri kerap menganiaya korban.
Baca: Segera Pensiun, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan Fokus dalam Hal Ini Setelah Tak Menjabat Lagi
Baca: Kisah Jenazah Tertukar di Tuban, Sudah Dimakamkan, Tiba-tiba Pulang ke Rumah Gegerkan Warga
Selain itu, Upo juga mengatakan bahwa rumah tangga anaknya itu sarat dengan konflik.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan jika sang anak juga mengalami kekerasan rumah tangga.
"Kedatangan kami untuk mengetahui seperti apa kelanjutan proses penangana kasus pembunuhan tragis anak kami. Saya berharap polisi bisa bekerja profesional menangkap dan memberi hukuman mati kepada pelaku yang tega membunuh anak saya di luar batas kemanusiaan," ujar Upo, Selasa (8/10/2019) yang dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya orang tua dari JM, wanita yang ditemukan tewas di dalam karung di Polewali Mandar, berharap polisi segera mengungkap kasus pembunuhan sadis itu.
Tante JM, Erna mengatakan, apa yang dilakukan pelaku sangat keji.
Diketahui JM dibunuh dan jenazahnya dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke saluran irigasi.
Baca: Cerita Sebenarnya Warga Tuban Salah Makamkan Korban Kecelakaan, Terkuak Penyebab Jenazah Tertukar
Baca: Bursa Menteri Kabinet Jokowi, Peluang 3 Anak Mantan Presiden hingga 3 Srikandi
“Polisi harus bekerja menangkap dan mengadili pelaku, karena ini pembunuhan keji yang sangat menyayat hati keluarga. Saya berharap pelaku bisa mendapat ganjaran hukuman seberat-beratnya,” ujar Erna, saat ditemui di kediamannya, Minggu (6/10/2019).