"Enggak ada intervensi. Kebetulan istri saya terpilih sebagai ketua DPRD, saya Bupati. Kami yakin jalankan tugas secara profesional," jelas Ismunandar.
Pria itu menyebut, selain istrinya, ada para wakil dan anggota DPRD Kutim sebanyak 45 orang tentu menjalankan tugas pengawasan ke kepada pemerintah daerah, fungsi penganggaran dan legislasi dengan baik.
Ismunandar juga membantah tudingan dinasti politik di Kutai Timur.
Baca: Momen Sarwendah Nyamar Jadi Ibu Hamil Ditemani Betrand Peto Cari Bantuan
Menurut dia, ada proses politik dalam demokrasi yang mengantarkan istrinya sebagai Ketua DPRD pun dirinya sebagai Bupati.
Lagi pula, hubungan keluarga memimpin jabatan di eksekutif dan legislatif terjadi di banyak daerah.
Seperti di Bontang dan di luar Kaltim.
Jadi, menurut dia, fenomena ini bagi dia bukan hal baru dan tidak ada yang istimewa.
Karena, sisi prosedur dan aturan dinilai tidak ada yang dilanggar.
Pelantikan Ketua DPRD KutimĀ
Rapat paripurna istimewa II dan III masa persidangan I tahun sidang 2019/2020 DPRD Kutai Timur, dengan agenda pengucapan sumpah/janji Pimpinan dan Pengucapan sumpah/janji susulan anggota DPRD Kutim, digelar di ruang Sidang Utama, Gedung DPRD Kutim, Kamis (10/10/2019).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua Sementara DPRD Kutim Uce Prasetyo didampingi Wakil Ketua
Sementara Sayid Anjas, bersama Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM.
Pengambilan sumpah dan janji dipandu Ketua Pengadilan Negeri Sangatta Rahmad Sanjaya SH MH.
Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai pemenang dalam Pileg 2019 lalu, dengan raihan sembilan kursi di parlemen, mengusulkan Ketua DPC PPP Kutai Timur dan Hj Encek UR Firgasih SH MAP sebagai Ketua DPRD Kutim.
Baca: Di Magelang, Sebanyak 33 Pasangan Suami Istri Maju PIlkades