"Pertama, kita koordinasi karena setiap fraksi, setiap komisi, mungkin kita ada waktu Banmus, kita masukkan kegiatan-kegiatan khusus untuk pimpinan dan anggota DPRD Kutim."
"Agar hasil membangun Kutai Timur bersinergi dengan pemerintah jalannya tidak timpang dan ada kesetaraan."
"Bener-bener dilakukan dengan baik, erbagai warna bisa berpadu dan kompak sehingga demokrasi akan terlihat indah sekali."
"Suatu keputusan diambil oleh Ketua, tentu dengan harapan itu menjadi yang terbaik," tambahnya.
Baca: Duduk Perkara Wiranto Diserang, Alasan Pelaku yang Akui Dirinya Stres hingga Permintaan Maaf Bupati
Encek juga menuturkan tentang perbedaan koordinasi eksekutif dan legislatif yang nantinya akan dilakukan dengan sang suami.
"Karena kebetulan Bupati adalah suami sendiri, harus kita bedakan dulu kalau Pak Bupati itu dipilih rakyat."
"Ibu pun sebagai wakil rakyat juga dipilih rakyat."
"Ada tupoksi masing-masing yang berbeda tapi berjalan dengan setara dan kedudukannya sama."
"Kalau urusan keputusan kita itu tidak muluk-muluk lah karena DPRD Kutim itu kolektif."
"Keputusan tidak hanya dari dari unsur pimpinan tapi kolektif dengan anggota DPRD Kutim lainnya."
"Jadi tidak ada kalau namanya diurus di rumah tapi memang karena keadaan jalannya seperti ini, saya juga dengan Bapak tidak terlalu banyak mengetahui tapi saya paham.," tambahnya.
Encek juga akan berusaha mengatur waktu saat menjadi istri dan pimpinan Ketua DPRD Kutim.
Baca: Bupati Pandeglang : Mohon Maaf Kami Sedikit Kecolongan
"Bunda, menjalankan hidup ini seperti air mengalir dan tidak direkayasa."
"Alami, tulus dan ikhlas jadi ada pada saat sebagai istri melayani suami sebagaimana di rumah, tetap ke dapur dan memasak makanan kesukaan Bapak."
"Ada cucu juga dan akan bersama menjadi momen pengikat semua keluarga menjadi lebih erat nyaman dan akrab antara kami sehingga lebih mempersatukan kita."
"Sebagai ibu, saya mendidik anak-anak tidak mewah dan kesederhanaan."
"Jadilah diri sendiri, apa adanya, yang mampu dan mau, jangan mampu tapi tidak mau sehingga papun yang harus kita lakukan, kita harus mampu dan mau.
"Anak-anak seperti kita lihat bersama, putrinya Amalia sudah kami hantarkan menjadi perwakilan di Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Chika sudah sudah selesai kuliah saat ini juga sudah bekerja."
"Selaku ibu, kita bisa merangkum ibu dan aktif sebagai Ketua di beberapa organisasi."
"Karena sejak dulu, Bunda punya jiwa sosial dan ekonomi kemasyarakatan, jadi apapun bunda Insya Allah bisa hadapi."
"Dari saat sekolah, aktif di OSIS dan organisasi lainnya sehingga, untuk masuk dalam karakter organisasi-organisasi apapun itu."
"Alhamdulillah, Bunda bisa menyesuaikan dan meluangkan waktu demi jalannya organisasi yang dipimpin," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sinatrya/Tribunkaltim.co/Margaret Sarita) (Zakarias Demon Daton/Kompas.com)