Setiap istri perajurit yang menjadi komandan di salah satu satuan juga pasti menjadi ketua persit.
Hal ini menjadikan organisasi Persit melekat pada organisasi pada satuan tentara. Sehingga semua terikat otomatis dengan aturan satuan tentara yang ada.
Contoh sopan santun, berpakaian rapi dilarang melakukan kegiatan yang negatif lain salah satunya tidak diperbolehkan memposting hal-hal yang kurang baik sehingga jikalau istri berbuat salah sang suami juga ikut bertanggungjawab.
"Artinya ketika perajurit disumpah, istri juga ikut melekat. Kita sudah lihat ada beberapa istri perajurit yang melakukan itu. Sesuai arahan komando atasan memberikan sanksi disiplin termasuk keluarga agar tidak lagi melakukan hal-hal yang merugikan karir suami dan pribadi," jelasnya.
Mengenai hal tersebut, pihaknya terus menekankan pada anggota maupun keluarga TNI dalam satuan di wilayah Kodam IV/Diponegoro untuk tidak memposting kalimat kritikan yang mengarah pada ujaran kebencian terhadap pemerintah.
Pihaknya juga selalu memberikan arahan bagaimana bermedsos yang santun dengan menekankan kepada keluarga untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, satu di antaranya melalui arahan kegiatan bulanan Persit.
"Kuncinya tidak gampang memsposting berita yang belum terbukti kebenarannya. Santunlah dalam bermedia sosial jangan mudah share yang belum tahu jangan mudah posting yang tidak perlu, bijaklah dalam bermedsos. Apalagi belum tahu apakah berita benar atau bohong. Tidak usah menge-share lagi," pungkasnya. (Sam)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto: Istri Nyiyiri Wiranto, Suami TNI Kodim Wonosobo Masuk Sel, https://jateng.tribunnews.com/2019/10/15/kapendam-ivdiponegoro-letkol-kav-susanto-istri-nyiyiri-wiranto-suami-tni-kodim-wonosobo-masuk-sel?page=all.