News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Rusak akibat Kerusuhan, Jokowi Targetkan Rehabilitasi Infrastruktur di Wamena Dipercepat

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden tinjau lokasi kerusuhan Wamena Senin 28 Oktober

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Wouma Wamena Jayawijaya, Senin (28/10/2019).

Pasar Wouma adalah salah satu titik kerusuhan Wamena yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca: Potret Kebersamaan Jokowi dan Iriana Nikmati Senja di Kaimana Papua

Presiden Jokowi menargetkan rehabilitasi Pasar Wouma harus dipercepat.

“Pasar Wouma merupakan pasar di mana rakyat, masyarakat menjual produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat di Wamena dan di sekitar Wamena. Baik itu dalam bentuk sayur, buah-buahan, dan juga barang-barang logistik yang diperlukan masyarakat Wamena dan sekitarnya. Sehingga ini kita berikan prioritas, didahulukan,” kata Jokowi.

Presiden tinjau lokasi kerusuhan Wamena Senin 28 Oktober (Istimewa)

Rehabilitasi Pasar Wouma sendiri ditargetkan Presiden bakal rampung dalam waktu 2 pekan ke depan.

“Adapun pihak yang akan mengerjakan perbaikan pasar tersebut adalah dari Zeni TNI. Tadi saya sudah berikan target 2 minggu rampung, dikerjakan oleh Zeni selesai. Insyaallah selesai 2 minggu. Sudah langsung bisa dipakai, sehingga kegiatan ekonomi yang berada di pasar ini kembali pulih secepat-cepatnya,”ujar Jokowi.

Tak hanya pasar, Presiden Jokowi juga telah memerintahkan jajarannya untuk merehabilitasi rumah warga maupun rumah toko (ruko) yang rusak akibat kerusuhan.

“Perbaikan rumah warga akan dikerjakan secara swakelola, kerja sama Zeni dengan BUMN, agar lebih cepat. Ini kita ingin semuanya dikerjakan cepat, kembali semuanya normal, ekonomi juga bergerak kembali normal. Saya kira itu yang kita harapkan di Wamena,” kata Jokowi.

Bukan hanya ekonomi di Wamena dan sekitarnya, diharapkan di Tanah Papua juga sama. “Saya mengecek beberapa di Papua Barat, di sini, akan normal kembali,” ucap Jokowi.

Sementara itu, untuk rehabilitasi kantor Bupati akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hingga saat ini, menurut Jokowi, perbaikan tersebut masih dalam proses.

Yang penting cepat dikerjakan, anggarannya dari (Kementerian) PU.

Jokowi mengimbau agar seluruh masyarakat belajar dari pengalaman dan menjadikannya pelajaran yang baik. Masyarakat juga harus memegang komitmen untuk bersatu membangun Tanah Papua. “Kalau yang berada di sini semuanya memegang komitmen untuk tetap selalu bersatu, bersama-sama membangun Tanah Papua, saya kira kesejahteraan dan kemakmuran akan cepat kita peroleh,”ucap Presiden.

Presiden mengatakan, aparat TNI dan Polri siap menjamin keamanan agar roda ekonomi yang ada kembali normal.

“Ya negara ini, Indonesia adalah negara besar. Jadi kalau ada masalah, ada problem kita selesaikan. Yang paling penting masalahnya selesai,” ucapnya.

Sebelum meninjau pasar, Jokowi terlebih dahulu meninjau dan mendengar penjelasan proyek pengembangan Bandara Wamena.

Dari Pasar Wouma, Presiden kemudian meninjau kantor Bupati Jayawijaya yang juga menjadi titik kerusuhan di Wamena.

Saat meninjau Pasar Wouma, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Plt. Kapolri Komjen Pol Ari Dono, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Bupati Jayawijaya Jhon Banua.

Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Youtefa, jembatan terpanjang dan kebanggaan warga Papua, Senin (28/10/2019) sore. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Jokowi juga meihat langsung aktivitas pendidikan di Wamena dan sempat membagi bagikan buku kepada siswa-siswa YPPK Santo Thomas Wamena.

Sementara itu Bupati Jayawijaya, John Richard Banua mengakui, aktivitas belajar mengajar di Jayawijaya belum sepenuhnya normal kembali.

Baca: Jokowi: Saya Sudah 13 Kali ke Papua

Hal itu terihat dari tingkat kehadiran siswa dan guru yang masih minim.

“Masih banyak yang belum hadir, baik itu guru maupun siswa. Mereka yang sempat eksodus keluar Wamena, sehingga belum memutuskan kembali ke Wamena,” ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini