TRIBUNNEWS.COM - Atap bangunan di SDN Gentong Pasuruan ambruk (5/11/2019).
Ada empat ruang kelas yang atapnya ambruk di SD yang berada di Jalan Kyai Sepuh No 49, Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan Jawa Timur ini.
Akibat kejadiaan tersebut, seorang guru, yakni Seviana Arsy Putri Wijaya (19) dan seorang siswa, yakni Ananda Irza Almira (8) meninggal dunia karena tertimpa material atap bangunan.
Sementara 10 orang mengalami luka ringan dan sedang, dan dua lainnya mengalami luka berat.
Kejadian tersebut kemudian diambil alih Polda Jawa Timur guna mengetahui penyebab ambruknya atap bangunan SDN Gentong.
"Kami ambil alih ini bersama Polres Pasuruan, kami akan update terus," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dilansir dari TribunJogja.com (5/11/2019).
Barung menerangkan, atap kelas yang ambruk baru berumur dua tahun, tepatnya dibangun pada 2017 silam.
Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim telah berada di lokasi untuk melakukan scientific identification terhadap ambruknya empat ruangan kelas.
Menurut Barung, dilihat dari kontruksi atap bangunan yang ambruk, diduga ada unsur kelalain dalam pembangunan atap tersebut.
"Ambruknya atap sekolah itu kemungkinan besar ada unsur lalai atau pasal 359 yang mengakibatkan meninggalnya orang," kata Barung.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan memeriksa para pekerja bangunan atap sekolah tersebut, dan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas regulasi pembangunan gedung tersebut.
Namun, Barung tetap masih akan menunggu hasil identifikasi Tim Labfor Polda Jatim yang memriksa tempat kejadian perkara (TKP).
Cerita Saksi Mata
Akhmad Ikhsan, menjadi salah satu orang saksi yang mengetahui kejadian ambruknya empat atap kelas UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019) pagi.