Hal itu diungkapkan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat merilis pengungkapan kasus pembunuhan ini di Mapolres Jember Kamis (7/11/2019).
"Motif pembunuhan itu karena ekonomi, juga ada dendam yang dilatarbelakangi asmara," ujar Kapolres Jember
Surono merupakan petani kopi yang memiliki penghasilan cukup banyak.
Setahun sekali dari hasil panen kopi, dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp 90 hingga Rp 100 juta.
Sang anak Bahar merasa penghasilan ayahnya banyak namun ia hanya mendapatkan pembagian sedikit.
Sementara Busani juga merasa, dia hanya mendapatkan sedikit hasil dari penjualan kopi, juga komoditas lain yang ditanam Surono.
Busani lantas menceritakan apa yang dirasakannya kepada Bahar.
Mendengar cerita dan keluhan ibunya, akhirnya Bahar memutuskan untuk membunuh ayahnya.
Keinginan itu ia lontarkan di hadapan ibunya hingga akhirnya keinginan Bahar benar-benar dilakukan pada akhir Maret 2019.
(Tribunnews.com/Tio) (Surya.co.id/Sri Wahyunik)