News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Surono

Mimpi Aneh Fatim Sebelum Jasad Ayahnya Ditemukan Terkubur di Bawah Musala, Ada Permintaan Surono

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak Perempuan Surono Tak Menduga, di Bawah Musala Tempatnya Shalat Ada Jasad Ayahnya, 2 Kali Mimpi

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Anak bungsu pasangan Surono (51) dan Busani (45), Muafatim (20), tak pernah menyangka jadi korban pembunuhan.

Apalagi orang yang disangka membunuh sang ayah adalah kakaknya, Bahar Mario (25) dan ibunya.

Selama tinggal di rumah itu, setelah kembalinya dari Malaysia, Fatim, begitu panggilan akrabnya, dua kali bermimpi aneh.

Dalam mimpi itu ia didatangi sang ayah.sang ayah.

Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi.

Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya.

Ibunya hanya menjawab pendek, mungkin Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.

Baca: Putri Surono Tak Sadar Kalau Ia Biasa Salat di Musala yang Jadi Kuburan Sang Ayah

Baca: Modus Busani Terkait Pembunuhan Suaminya, Cerita Menantu Pun Berlawanan Dengan Pengakuannya

Baca: 8 Fakta Mayat Dicor Di Bawah Musala: Surono Sempat Pisah Ranjang hingga Begini Pengakuan Busani

Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.

"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'.

Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya.

Persoalan ekonomi, juga asmara menjadi latar belakang persoalan yang akhirnya menyebabkan anak dan istri kompak membunuh Sugiono, alias Surono, alias Pak Wid (51), warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember. Surono tewas di tangan anak keduanya, Bahar Mario (25), akhir Maret 2019. Sang istri, Busani (45) mengamini dan membantu perbuatan sang anak. (Surya/Sri Wahyunik)

Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.

Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.

Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).

"Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini