News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

VIRAL Fenomena Flare Rainbow Diduga Terjadi di Kabupaten Karanganyar, Begini Penjelasan BMKG

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Flare rainbow Instagram@iks_infoaresidenansolo.

Jarak antara busur dan Matahari atau Bulan adalah dua kali lebih jauh dari lingkaran 22 derajat yang umum.

Seringkali, ketika awan pembentuk halo kecil atau tidak merata, hanya potongan-potongan busur yang terlihat.

Seperti semua lingkaran cahaya, itu bisa disebabkan oleh Matahari dan juga (tetapi jauh lebih jarang) Bulan.

Seberapa sering busur circumhorizontal terlihat, tergantung pada lokasi dan garis lintang pengamat.

Di Amerika Serikat itu adalah halo yang relatif umum, terlihat beberapa kali setiap musim panas di satu tempat.

Baca: Polemik Kasus Novel Baswedan, Haris Azhar: Ini Semua Karena Negara Diam

Sebaliknya, itu adalah fenomena langka di Eropa utara karena beberapa alasan.

Terlepas dari keberadaan awan yang mengandung es di posisi yang tepat di langit, lingkaran cahaya mensyaratkan bahwa sumber cahaya (Matahari atau Bulan) sangat tinggi di langit, pada ketinggian 58 ° atau lebih.

Ini berarti bahwa variasi matahari dari halo tidak mungkin dilihat di lokasi utara 55 ° LU atau selatan 55 ° S.

Busur circumhorizon bulan mungkin terlihat di lintang lain, tetapi jauh lebih jarang karena membutuhkan Bulan yang hampir penuh untuk menghasilkan cahaya yang cukup. (*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini