“Revitalisasi Gedung Pakuan sekitar Rp 4 miliar. Pengerjaannya lebih sedikit dibandingkan Gedung Sate,” kata Iip saat dihubungi Tribunjabar, Kamis (14/11/2019).
Selain taman, penataan kolam ikan yang telah ada sebelumnya juga masuk dalam paket pengerjaan revitalisasi Gedung Pakuan.
“Ada penataan kolam ikan juga. Pokoknya Rp 4 miliar untuk semuanya. Lokasinya di halaman belakang Gedung Pakuan, dekat lapangan tenis,” katanya.
Iip mengatakan, revitalisasi Gedung Pakuan ini ditargetkan rampung pada Desember 2019.
Kontraktor sudah menerapkan sistem bergilir siang dan malam untuk mengebut pengerjaan di musim hujan.
“Targetnya Desember juga, pokoknya yang dikerjakan ini ketat waktunya karena tidak ada waktu lagi. Karena itu mereka sudah siap menggunakan sistem kerja shift, tak mengandalkan kalender,” ujar Iip.
Meski begitu banyak publik yang menyayangkan hal tersebut karena ditakutkan akan mengenyampingkan program prioritas Provinsi Jawa Barat.
Sebab dana yang dikeluarkan untuk membangun kolam renang senilai Rp 1,5 miliar.
Namun menurut Emil, Ia membantah hal tersebut karena semua janji kampanyenya sedang ia kerjakan saat ini.
"Pembangunan di Jabar itu semua dikerjakan. Kalau Anda tadi menyimak sebutkan semua dimensinya urusan kemiskinan, semua proporsional," ucapnya.
Menurutnya, proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan karena sudah hampir 20 tahun gedung yang bersejarah itu tidak diperbaiki.
Emil pun menambahkan jika bangunan rumah dinasnya itu sudah berusia hampir 200 tahun.
Penambahan fasilitas di gedung yang mempunyai luas 2,3 hektare itu lumrah dilakukan oleh beberapa gubernur sebelumnya.
Pada era kepemimpinan gubernur terdahulu, Ahmad Heryawan Gedung Pakuan ditambah pembangunan lapangan tenis.