"Sejak 2004 mencari data dari catatan-catatan sejarah, tidak ada nama Gunung Dempo. Mungkin meletusnya ketika sebelum ada tulisan," kata dia.
Menurut dia, segala kejadian dan peristiwa alam termasuk fenomena merupakan rahmat. Jika hal ini dilihat dari sisi positif.
Hewan Buas Turun Gunung
Tahun 2015 lalu warga Talang Heran Kelurahan Agung Lawasang geger dengan adanya hewan buas jenis Harimau Sumatera masuk ke permukiman warga.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hewan peliharaan warga yaitu kambing yang ditemukan mati mengenaskan dengan separuh badannya hilang.
Kambing tersebut milik Rawi yang dikandangkannya di bawah rumahnya. Parahnya kambing tetsebut tewas dimakan diduga Harimau didalam kandangnya sendiri.
Ketua RW Gunung Agung Lama, Kamhar mengatakan, warga memastikan jika hewan ternak yang mati tersebut dimakan harimau. Pasalnya terdapat banyak jejak kaki besar menyerupai jejak kaki harimau.
"Jila dilihat dari bentuk dan ukurannya jejak kaki ini mirip dengan jejak kaki Harimau atau yang biasa kami sebut Setue Gunung," ujarnya.
"Jadi, Harimau itu masuk ke kandang kambing dengan cara mengeruk bawah pintu. Memang saat itu pemilik kambing sedang tidak ada karena ke luar talang. Ketika balik ke pondok, kambingnya sudah habis," katanya.
Favorit Pendakian
Gunung Dempo menjadi tempat favorit bagi pecinta alam untuk melakukan pendakian.
Seperti PLT Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi .
Dia memilih berlibur dengan cara mendaki puncak gunung. Bersama timnya berhasil mencapai puncak tertinggi Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel).
" Mendaki gunung itu kan tak ubahnya sebuah kerjasama tim. Dimana, berangkat dan naiknya sama-sama,” tuturnya kepada Tribun Sumsel beberapa waktu lalu.
Perjalanan ke Gunung Dempo ditempuh melalui jalur darat Palembang-Pagaralam yang memakan waktu hingga 8 jam perjalanan menggunakan bus ataupun mobil travel.
Jika menggunakan bus sore biasanya penumpang akan diantarkan hingga ke rumah juru kunci Gunung Dempo.
Untuk penginapan ada beberapa alternatif seperti di Villa kebun teh ataupun hotel.
Jika ingin menjadi backpaker cobalah untuk menginap di kaki Gunung Dempo atau di Kampung 4 yang berada tepat beberapa meter di kaki Gunung Dempo.
Perjalanan untuk mencapai puncak Gunung Dempo dapat ditempuh melalui jalur umum pendakian. Waktu yang ditempuh mencapai 8-10 jam dengan jalur yang menanjak dan basah.
"Bagi seorang pendaki sejati gunung bukan untuk ditaklukkan, namun untuk dinikmati dan diajak bersahabat," ujarnya.
Menurutnya banyak pelajaran yang didapat dari mendaki gunung. Dari dunia pendakian inilah dapat mengenal makna kebersamaan, kekompakan, hingga cara mengambil keputusan dalam keadaan darurat sekalipun.
"Mendaki gunung itu bagaimana caranya bersama-sama mencapai puncak bukan menunggu sendirian di puncak," tambahnya. (Ehdi)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Bukan 'Nenek Gunung', BKSDA Perkirakan Kuswanto Warga Lahat Tewas Diterkam Macan Dahan