TRIBUNNEWS.COM -- Masyarakat Kota Pagaralam dan sekitarnya saat ini semakin khawatir dengan teror binatang buas Harimau Sumatera yang mulai masuk ke permukiman warga.
Hal ini tampak dari bekas jejak kaki binatang yang biasa disebut masyarakat Pagaralam dengan sebutan 'Nenek Gunung' tersebut sudah mendakati kawasan permukiman warga.
Saat ini teror keberadaan harimau ini mulai meresahkan warga Kelurahan Dempo Makmur Kota Pagaralam.
Pasalnya warga banyak mendapati jejak kaki harimau dilahan perkebunan warga yang jaraknya hanya 100 meter dari permukiman warga sekitar.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Senin (18/11/2019) menyebutkan, warga Kelurahan Dempo Makmur tepatnya dikawasan Pabrik Teh Gunung Dempo mendapati banyaknya jejak harimau dilahan yang ada dibelakang permukiman warga.
Baca: Harimau Mulai Turun Gunung, Masyarakat Sekitar Khawatir Pertanda Gunung Api Dempo akan Meletus
Baca: Fakta-Fakta Serangan Harimau di Kabupaten Lahat, Dikaitkan Sosok Harimau Penjaga Gunung Dempo
Baca: Butuh Waktu 15 Jam Evakuasi Jasad Fikri, Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo Sejak 15 Oktober
Salah saorang warga Dempo Makmur, Rulet (40) membenarkan jika saat ini harimau sudah mulai mendakati kawasan permukiman warga di Dempo Makmur.
"Benar harimau ini sudah masuk kawasan permukiman. Kami melihat banyak jejak kaki harimau dengan ukuran satu jengkal orang dewasa di areal perkebunan warga dibelakang rumah saya ini," ujarnya.
Dikatakannya, jika dilihat dari bekas jejaknya tersebut harimau yang berkeliaran dikawasan itu lebih dari satu.
Pasalnya banyak sekali bekas jejak dengan ukuran beragam yang terlihat dikawasan itu.
"Bukan satu tapi banyak. Pasalnya jejaknya banyak dan ukurannya berbeda," katanya.
Selain itu, informasi yang didapat sripoku.com, bahwa Minggu (17/11/2019) malam harimau juga sudah masuk permukiman warga di Desa Pulau Panas Kecamatan Tanjung Sakti PUMI.
Padahal pada Minggi pagi warga Desa Pulau Panas sudah ada yang menjadi korban keganasan binatang buas tersebut.
"Tadi malam warga Pulau Panas kembali heboh. Pasalnya Harimau Sunatera ini sudah masuk permukiman dan memangsa kambing warga. Jadi semalaman warga berjaga.
Bahkan saat ini warga sudah berkumpul untuk berkoordinasi tindakan yang akan diambil. Ini ada sekitar 100 orang yang berkumpul," ujar Kades Pulau Panas, Sumadi saat dihubungi sripoku.com, via telepon selulernya, Senin (18/11/2019).