Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Ciri-ciri pelaku yang diduga akan menculik NP (11) siswi kelas 5 SDN Tambak Rejo, Sidoarjo akhirnya terungkap.
Pelaku berjumlah empat orang mengendarai mobil dan motor Honda CRB.
NP yang menaiki sepeda pancal menuju ke sekolahnya tiba-tiba dicegat oleh orang tersebut.
Menurut NP, di dalam mobil Toyota Innova warna putih ada dua orang, sedangkan yang naik sepeda motor Honda CBR warna merah ada dua orang.
"Salah satu penumpang sepeda motor adalah perempuan yang memakai gaun dan rok merah selutut, berambut pendek seleher serta memakai kalung warna putih dengan bandul huruf L. Tapi wajahnya tidak kelihatan karena ditutupi masker warna biru," kata NP saat ditemui Tribun Jatim, Kamis (21/11/2019).
Sedangkan ciri-ciri pelaku pengendara sepeda motor yang menodongkan pisau berambut botak dan berjenggot serta memakai baju warna biru dan bercelana hitam.
"Kedua pelaku yang naik motor memakai jaket dan helm. Nomor polisinya saya lupa, yang saya ingat adalah huruf depannya saja yaitu L," tambahnya.
Sementara itu, ciri ciri pengemudi mobil yang memepetnya berambut keriting dan badannya cukup gendut. Ia juga memakai jaket berwarna biru dan bercelana pendek.
"Mobil Toyota Innova berwarna putih dan berstiker hello kitty warna pink agak besar di bagian kanan. Ada dua orang di dalam mobil, salah satunya yang di dalam mobil sempat memfoto aku," jujurnya.
NP sendiri menceritakan awalnya ia menuju ke sekolahnya memakai sepeda mancal tapi tiba-tiba diadang dan dipepet oleh mobil Toyota Innova berwarna putih.
"Pengemudi langsung turun dan ngomong ke aku "ayo melok aku, engko tak tukokno es krim. Tapi saya tolak karena memang tujuannya ke sekolah," terangnya.
Tak berselang lama, sepeda motor Honda CBR merah datang dari arah belakang.
Baca: Penculikan Siswa SD di Tambak Rejo, Korban Sembunyi 2 Jam di Ruko, Ibu Kaget Anaknya Tetiba Nangis
Baca: BREAKING NEWS - Siswa SD di Tambak Rejo Nyaris Diculik, Korban Ditodong Pisau Dapur oleh Pelaku
Penumpang sepeda motor berbasa-basi ke NP bertanya terkait cincin yang dikenakannya.
"Tapi saya tolak karena takut terlambat sekolah. Akhirnya pengendara motor langsung menodongkan pisau dapur ke saya menyuruh agar masuk ke dalam mobil," jelasnya.
Tiba-tiba handphone pengendara motor yang menodongkan pisau berbunyi dan membuat pisau yang dibawa pelaku diletakkan dan mengangkat handphonenya.
"Saya langsung kabur dan lari ke arah pasar. Terus sembunyi di ruko Jalan Tambak Sawah. Setelah cukup aman, saya langsung kembali ke rumah," tandasnya.
Bersembunyi 2 Jam
Sebelum sampai rumah, NP bersembunyi di kawasan ruko di Jalan Tambak Sawah, Sidoarjo.
NP mengatakan dua orang pelaku yang naik sepeda motor CBR warna merah itu mengejarnya ketika dia berhasil kabur dari kepungan para pelaku.
"Saya langsung lari naik sepeda pancal ke arah pasar Tambak Rejo. Pas di perempatan ada kemacetan, saya ambil kiri ke Jalan Tambak Sawah terus sembunyi di kawasan ruko," ujarnya.
Pelaku yang menaiki sepeda motor tidak dapat berbuat banyak karena pelaku terjebak kemacetan jalan.
NP yang bersembunyi di kawasan ruko itu menunggu hingga dua jam sambil terus waspada melihat kondisi sekitar. Apakah pelaku masih mengikuti atau tidak.
Sembari menunggu itu, dia merasa lapar lalu teringat bahwa ia membawa bekal dari ibunya berupa donat dan air minum.
"Saya lapar akhirnya saya makan donat sambil terus melihat kondisi sekitar. Merasa aman, saya akhirnya kembali ke rumah," kata dia.
Baca: Umar Patek Bahagia, Istrinya Resmi Jadi WNI
Baca: Pamer Kemesraan, Terungkap Panggilan Sayang Umar Patek Untuk Istrinya
Ibu NP, Sri Dewi kaget ketika anaknya pulang ke rumah lebih awal sekitar pukul 09.00 WIB.
"Saya kira anak saya ini lupa membawa salah satu buku pelajarannya sehingga pulang ke rumah. Tapi saya curiga anak saya ini menangis terus jadi saya tanyai pelan-pelan," ungkapnya.
NP pun langsung menceritakan apa yang dialaminya itu ke ibunya.
"Saya kaget anak saya nyaris menjadi korban penculikan. Akhirnya saya ke sekolahnya sama melapor ke Polsek Waru," kata dia.
Reaksi Polisi
Mapolsek Waru akan menyelidiki kasus percobaan penculikan yang menimpa NP.
Kanit Reskrim Polsek Waru Iptu Untoro mengatakan, memang benar ada masyarakat yang melaporkan anaknya akan menjadi korban penculikan.
"Kita telah menurunkan anggota untuk melihat kondisi sebenarnya. Kita juga masih mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (21/11/2019).
Ia menjelaskan saat ini pihaknya masih akan terus berupaya melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Untuk sementara ini kita masih mendalami kasus ini. Yang jelas masih dalam penyelidikan dan meneliti laporan serta mencari keterangan saksi saksi," tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan pihaknya telah mengetahui peristiwa tersebut.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu cemas.
"Tidak usah terlalu cemas. Kita telah menurunkan anggota ke lapangan dan kasus ini masih sedang kita selidiki," jawabnya singkat.
Baca: Terpidana Bom Bali Umar Patek Bersyukur Istrinya Resmi Jadi WNI
Baca: Kisah Cinta Umar Patek Bersama Ruqayyah, Bermula Dari Camp Teroris Filipina Hingga Lapas Porong
Wali Murid Resah
Sejumlah wali murid mengaku khawatir kejadian percobaan penculikan terhadap NP.
Seorang wali murid, Aminatus berharap ada pengawasan dan patroli dari pihak kepolisian di wilayah kawasan sekolah.
"Selain pihak kepolisian, tentunya peran orang tua dan guru juga ikut berpengaruh. Dan sesibuk apapun orang tua, anak harus tetap diawasi baik saat berangkat maupun pulang sekolah," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (21/11/2019).
Sementara itu, ayah NP, Suwignyo mengaku beberapa hari kedepan akan mengikuti anaknya ketika berangkat sekolah.
"Takutnya anak saya diincar kembali oleh pelaku. Lagipula pelaku kan sempat memfoto anaknya jadi saya awasi saat berangkat sekolah hingga beberapa hari kedepan ini," ungkapnya.
Sementara itu, kepala sekolah SDN Tambak Rejo, Fatimah mengaku telah beberapa kali memberi imbauan kepada para siswanya.
"Setiap Senin ketika upacara, kita berikan imbauan agar jangan percaya kepada orang yang tak dikenal. Dan bila memang belum dijemput oleh orang tua, para siswa diminta menunggu di dalam kawasan area sekolah," jelasnya.
Dia juga menambahkan pihak sekolah telah melakukan beberapa cara dalam menjaga keamanan di wilayah area sekolah.
"Kita tambah personel pengamanan sekolah dimana awalnya hanya satu orang sekarang kita tambah satu anggota lagi. Selain itu tiap bel pelajaran dimulai gerbang sekolah akan ditutup. Tak hanya itu, setiap istirahat sekolah para siswanya kita wajibkan untuk berada di dalam sekolah," terangnya.
Dalam waktu dekat ini, pihak sekolah akan mengumpulkan para wali murid dari berbagai kelas untuk mendapatkan pengarahan dari pihak Polsek Waru.
"Rencananya kegiatan itu akan digelar Rabu (27/11/2019). Pihak Polsek Waru akan memberikan cara antisipasi mencegah penculikan kepada para wali murid," tandasnya.
Baca: Nyaris Jadi Korban Penculikan Pemotor Berjaket Ojol, Ini Kondisi Siswi MI di Sidoarjo
Baca: Berbahan Bakar Plastik Beracun, Pabrik Tahu di Jawa Timur Disoroti Media Asing
Kasus Kedua
Sebelumnya, percobaan penculikan menimpa FS (10), siswi kelas 4 A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo, Sabtu (16/11/2019) akhir pekan lalu.
Korban berinisial FS (10), siswi kelas 4A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo nyaris menjadi korban penculikan.
Guru wali kelas FS, Yuli Yanti membenarkan hal tersebut.
"Iya memang benar ada peristiwa itu. Kejadiannya Sabtu (16/11/2019) sekitar pukul 10.20 usai pulang sekolah. Dan pihak sekolah baru mendapat informasinya hari ini," ujarnya, Senin (18/11/2019).
Dirinya menjelaskan korban yang juga muridnya itu pulang dari sekolah berjalan kaki menuju ke rumah.
Jarak rumah FS dengan sekolah sekitar 500 meter.
"Saat berjalan kaki, tepat di depan gerbang sekolah TK Muslimat yang dekat dengan sekolah MI, korban ini didatangi pengendara menyaru ojek online dari arah utara ke selatan. Pengendara ini lalu bertanya ke korban nama kamu siapa dan kelas berapa, mama kamu pesan ojek online ayo naik," jelasnya.
Korban pun merasa ketakutan dan berlari ke arah Balai Desa Wedoro yang bangunannya bersebelahan dengan TK Muslimat.
Baca: Identitas Mayat Penuh Luka di Sidoarjo Terjawab, Batu Besa Didekatnya Jadi Sorotan
Baca: Sedang Menuju ke Sawah, Seorang Warga Dusun Jatisari Ini Kaget Temukan Pria Terkapar Penuh Luka
Di sana korban bersembunyi di antara kerumunan pelajar lainnya sambil menunggu pengendara ojek online itu menghilang dari lokasi.
Setelah dirasa aman, korban pun lantas melanjutkan pulang berjalan kaki ke rumahnya.
Mendapat laporan bahwa salah satu muridnya nyaris menjadi korban penculikan, pihak sekolah langsung mensosialisasikan kepada para siswa agar berhati-hati dan waspada terhadap orang asing yang tak dikenalnya.
"Tadi sudah kita kumpulkan semua siswa untuk diimbau agar hati hati ketika pulang dari sekolah dan jangan mau diajak oleh orang asing yang tak dikenalnya. Rencananya dalam waktu dekat, kita kumpulkan semua wali murid untuk diberikan himbauan yang sama dan lebih memperhatikan anaknya ketika pulang sekolah," tandasnya. (tribun jatim/kukuh kurniawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ciri-ciri Pelaku Percobaan Penculikan Siswa SDN Tambak Rejo Sidoarjo Terkuak, Kapolres: Jangan Cemas