Saya sempat marah pada perawat karena menekan-nekan dada adik saya," jelasnya.
Wanita 70 tahun itu mengaku semakin bingung, saat elektrokardiogram (EkG) atau alat pendeteksi detak jantung berbunyi kencang.
"Alat itu berdenging kencang, garis yang terbaca juga lurus.
Ketika perawat berhenti menekan dada Endriyanti, saya hanya bisa pasrah," imbuhnya.
Ditambahkannya, ia hanya berdoa agar Endriyanti diberi keselamatan.
"Namun apa boleh buat, adik saya akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan saya.
Kami sekeluarga ikhlas, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, sepasang suami istri asal Desa Kebandaran, Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, menjadi korban amukan lebah.
Meski sudah ditolong dan di tangani pihak medis, namun nyawa keduanya tak tertolong.
Korban atas nama Suwaryo (62) dan Endriyanti (45), suami istri yang belum genap tiga tahun merajut hubungan rumah tangga.
Kejadian nahas itu bermula saat Suwaryo dan Endriyanti pulang dari kebun tak jauh dari pemukiman, Minggu (24/11) sore.
Menurut Kepala Desa Kebandaran, Sumarto Cumule, warga menolong keduanya karena Suwaryo dan Endriyanti berteriak minta bantuan.
"Setelah diserang lebah, keduanya ditolong warga dan dibawa ke Puskesmas Kebandaran, lalu dirujuk ke RS Prima Medika karena kondisinya kritis," jelasnya, Selasa (26/11/2019).
Dilanjutkannya, karena kondisi kritis Endriyanti kehilangan nyawanya, Senin (25/11) dini hari.