"Halo mas @rayydarkkk, kalo kamu ada masalah di Jogja, boleh lo melakukan pengaduan di kepolisian, mention ke @PoldaJogja pun boleh. Anda nggak perlu bikin tweet menghina sebuah daerah, semua yang melenceng aturan bisa dilaporkan ke kantor Polisi terdekat kok."
Saat dihubungi Tribunnews.com, Agung mengaku menyesalkan ujaran kebencian yang dilontarkan pemilik akun @rayydarkkk.
"Harusnya tidak boleh lah menghina suatu daerah atau ras," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, bila yang dipermasalahkan adalah mahalnya wisata di Yogyakarta maka semestinya @rayydarkkk melaporkannya langsung ke pihak terkait.
"Karena si pemilik akun mengeluhkan mahalnya biaya wisata di Jogja, ya seharusnya dia melakukan protes secara resmi ataupun non resmi ke pihak terkait," kata Agung.
Ia menambahkan, sebenarnya dirinya tidak akan mempermasalahkan jika pemilik akun tersebut sekadar menyampaikan keluhan di Twitter.
Menurutnya, menyampaikan kritik dapat dilakukan tanpa perlu menjelek-jelekkan.
Agung menyebutkan, sekitar pukul 14.00 WIB dirinya bersama sejumlah warga Jogja akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.
"Pukul dua mau ke Polda," ungkap Agung.
Diduga Akun Palsu
Sementara itu, Agung menduga, akun @rayydarkkk dan @16resistance merupakan akun palsu yang menggunakan nama orang lain.
"Jika dikaji lagi isi akun Twitter-nya, di akun @rayydarkkk maupun @16resistance, mereka sepertinya bukan akun asli."
"Mungkin ada pihak yang ingin menjatuhkan pihak lain," ujar Agung.
Menurut penelusuran Tribunnews.com, terdapat akun Instagram dengan nama yang serupa dengan akun Twitter tersebut.