TRIBUNNEWS.COM, MEDAN --Penyebab tewasnya siswi SMA Negeri 3 Susua, Kecamatan Susua, aas nama Terimakasih Laia (18) di dibawah pohon bambu, pada Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 18.00 WIB, masih menjadi misteri.
Laia yang merupakan warga Desa Hiliwaebu, ditemukan di Dusun 4, Desa Hiliwaebu, tidak jauh dari rumah korban.
Dia ditemukan oleh sang adik Situ Hati Laia, yang sedang mencari dimana keberadaan kakaknya tersebut.
Baca: Pembunuhan Siswi SMA di Nias Selatan, Kondisi Terimkasih Laia yang Mengenaskan
Baca: Baju dan Celana Siswi SMA Dibuka Paksa Residivis Kasus Jambret di Pinggir Sungai, Ini Cerita Korban
Diketahui korban hendak beranjak pulang ke rumah dari sekolah. Tapi hingga sore hari korban tak kunjung sampai di rumahnya.
Melihat kondisi tidak seperti biasa, adik korban berusaha mencari dan coba menjemput disekolah.
Sesampainya di sekolah, Situ diberitahukan pihak sekolah korban sudah dari tadi pulang.
Dalam perjalanan menuju rumah, betapa terkejutnya Situ saat menemukan korban tergeletak di bawah pohon bambu sekitar 50 meter tidak jauh dari jalan.
Adik korban yang menemukan kakaknya telah tiada, lalu memberitahukan kejadian dialami pada keluarga. Sampai akhirnya pihak kepolisian dan evakuasi korban.
Kapolres Nias Selatan (Nisel) AKBP I Gede Nakti Widhiarta mengatakan bahwa dugaan sementara korban tewas akibat alami penganiayaan.
"Dugaan sementara korban tewas akibat dianiaya. Karena terdapat luka dibagian leher dan wajah korban," kata Nakti saat dihubungi via telepon seluler, Sabtu (30/11/2019).
"Luka bekas apa belum diketahui. Tapi luka penganiayaan," sambungnya.
Dijelaskan Nakti bahwa sampai saat ini pihaknya terus bekerja melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti-bukti dilapangan dan memintai keterangan para saksi. Untuk mengungkap kasus yang dialami oleh korban Terimakasih Laia tersebut.
"Pelakunya siapa kita belum tahu. Karena saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," sebut Nakti.
"Pelakunya masih kita cari. Siapa yang tega habisi nyawa korban. Doakan saja segera terungkap," jelas Nakti.