Melarang Kekerasan Pada Anak
Kendati demikian, Adib tetap tidak membenarkan terjadinya kekerasan pada anak.
Adib menyayangkan, kondisi psikologis orangtua yang tidak tertangani dengan baik sehingga anak menjadi korban.
"Ya memang dilema, mau disalahin barangkali ibu ini juga korban dari lingkungan, entah korban dari masa lalu dia sehingga dia mengalami depresi atau baby blues, karena dia kurang diperhatikan oleh suami, kurang diperhatikan oleh orang tuanya, misalnya," tutur Adib.
"Tidak dibenarkan melakukan kekerasan kepada anak. Sebisa mungkin jangan melakukan kekerasan terhadap anak," tandasnya.
Adib menuturkan, kekerasan pada anak dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak.
"Dampaknya ketika anak mengalami trauma ini kan anak bisa saja jadi benci orang tua, anak jadi pendiam, anak bisa tertekan, bahkan mengalami trauma yang mendalam," jelas Adib.
Tak hanya itu, Adib menyampaikan, seorang anak korban kekerasan juga dapat melakukan hal yang sama pada anaknya kelak.
"Akhirnya kalau anak itu tumbuh dewasa, menikah, dan memiliki anak, akhirnya dia melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan orang tuanya," kata Adib.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Serambinews.com/Misran Asri)