Bagi Yeni, kemarahan Anita adalah bentuk perhatian dan sayang kepada para guru, agar bisa menjadi lebih baik.
"Dia dekat dengan semua rekan guru dan juga wali murid. Orangnya sangat ramah," kata Yeni.
5 Korban Meninggal
Suara jerit tangis langsung menyeruak sesaat setelah Bus Pariwisata yang ditumpangi rombongan para guru, dan kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) asal Tulungagung itu, mengalami kecelakaan.
Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 penumpang itu terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019).
Baca: Detik-detik Bus Rombongan Guru TK Kecelakaan Hingga Menewaskan 4 Kepsek dan Seorang Pengendara Motor
Baca: Kekeringan di Blitar dan Tulungagung, Ini Langkah Kementan
Baca: ABG Ini Menyamar Jadi Wanita Berjilbab Agar Leluasa Mesum di Kos Pacarnya, Ketahuan Gara-gara Ini
Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP.
Sebanyak empat korban merupakan penumpang bus dan satu korban tewas merupakan pengendara motor.
Nama korban tewas tersebut adalah Naksa Bandi (54), Siti Fatimah (40), Kasiaten (42), dan Anita (32), semuanya kepala sekolah TK.
Sementara korban tewas pengendara sepeda motor atas nama Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben.
"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah," kata AKP Amirullah Hakim, Kasatlantas Polres Blitar.
Sedang, korban luka penumpang bus itu berjumlah 55 orang, tiga di antaranya, adalah anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.
Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan.
"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.
Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.