Menurut AKP Erustiana, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan saksi-saksi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Meski secara kasat mata tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, tapi bisa saja ada temuan baru dari keterangan saksi baru yang menjadi indikasi ke perbuatan pembunuhan.
"Kami masih berupaya mencari saksi-saksi baru. Untuk memastikannya sebenarnya harus autopsi. Tapi karena keluarga menolak, kami cari upaya lain," ujar AKP Erustiana.
Tanda-tanda kekerasan yang bisa menghilangkan nyawa, kata AKP Erustiana, seperti lebam-lebam di leher, bekas cekikan, mulut berbusa karena diracun, atau ada luka tusuk di daerah organ vital.
"Nah tanda-tanda seperti itu tidak ditemukan di tubuh korban," katanya.
Ia menambahkan, malam itu juga jenazah korban diambil keluarganya dari Kamar Mayat RSU untuk dikebumikan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tanda Tanya Besar Kematian Kepsek di Tasik, Bekas Lipstik & Sperma, Sosok Wanita yang Masih Misteri