"Yang menarik, terjadi pembelahan usia, jadi pemilih muda memang menganggap bahwa itu bukanlah dinasti politik," kata dia.
"Tetapi pemilih yang lebih dewasa di atas 40 tahun, menganggap itu adalah dinasti politik," jelas Rico.
"Itu menurut saya hal kedua yang dihadapi Gibran," lanjutnya.
Rico Marbun juga menjelaskan sisi positif dan negatif dari pengaruh Presiden Jokowi dalam majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020.
Rico Marbun menyebut pengaruh Jokowi sebagai orang terdekat Gibran seperti dua sisi mata uang.
"Posisi Pak Jokowi itu jelas berpengaruh ya, tapi ini seperti dua sisi dari mata koin," ujar Rico Marbun.
"Jadi ini bisa berpengaruh positif, bisa juga berpengaruh negatif," jelasnya.
Rico menyebut, Jokowi mempunya pengaruh positif bagi putranya karena rekam jejaknya yang berhasil.
Jokowi diketahui sebelum menjadi Presiden, sudah menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Sehingga menurut Rico Marbun, rekam jejak Jokowi itu akan berpengaruh baik pada putranya, karena warga Solo menyambutnya dengan senang.
"Pengaruh positifnya adalah, orang happy selama ini di kota Solo, dengan rekam jejak Pak Jokowi baik di Kota Solo maupun di level nasional," ujarnya.
Sementara untuk sisi negatifnya, Rico menyebut elektabilitas Gibran akan menurun dalam Pilkada Solo, apabila kinerja Jokowi sebagai presiden sedang buruk.
Sehingga, menurutnya, Gibran tak perlu menggunakan rekam jejak Jokowi secara berlebihan.
"Sisi negatifnya, apabila terjadi kapitalisasi terlalu berlebihan terhadap track record-nya Pak Jokowi, tentunya akan berpengaruh pada elektabilitas Gibran," jelasnya.