Ketiga pekerja swasta, kempat pekerja swasta, kelima kerja di perusahaan sawit Kota Waringin Palembang, serta yang paling bungsu kerja di kantor pajak palembang.
Menyekolahkan hingga sarjana anak-anaknya tersebut merupakan perjuangan yang tidak mudah.
Hingga baginya saat itu makan pakai garam saja tidak apa-apa yang penting anak-anaknya bersekolah semua.
"Pendidikan itu emang penting, jadi saya selain guru honorer saya pinjem lah ke Bank untuk anak saya sekolah, nanti kalau pinjemannya udah habis saya pinjam lagi untuk sekolah lagi, putar-putar kesana saja, tapi yang paling penting itu adalah doa disholat malam itu," tuturnya
Sekarang Sholeha tidak lagi bekerja dan bersusah payah banting tulang untuk makan, anak-anaknya yang selalu memberikan uang untuknya.
Dia tinggal sendiri dirumah yang Dia bangun di Jalan Depati Hamzah, Semabung Lama, Kota Pangkalpinang. Setiap sore atau Sabtu Minggu anak-anaknya selalu mengunjunginya.
"Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah sukses, semuanya sudah berkeluarga dan bekerja tetep inget ibuk, selalu datang kerumah, yang dari palembang juga sering kerumah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Sosok Ibu Tangguh, Rutin Tahajud Rela Makan Nasi Garam Demi Sekolahkan Tujuh Anaknya Hingga Sukses, https://bangka.tribunnews.com/2019/12/21/sosok-ibu-tangguh-rutin-tahajud-rela-makan-nasi-garam-demi-sekolahkan-tujuh-anaknya-hingga-sukses?page=all.