News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dulu Kumuh dan Tempat Buang Sampah, Kini Sungai di Magelang Ini Jadi Taman yang Ramai Dikunjungi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taman Seribu Cinta yang terletak tepat di bawah Jembatan Blongkeng, perbatasan antara Kecamatan Salam dan Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Jembatan Blongkeng di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang dulu sempat jadi tempat pembuangan sampah secara sembarangan.

Sungai Blongkeng yang mengalir di bawahnya, jadi kumuh dan tak terawat.

Namun kini, tempat tersebut menjelma menjadi destinasi wisata taman bunga yang indah dan dikunjungi oleh banyak wisatawan.

Adalah Taman Seribu Cinta yang terletak tepat di bawah Jembatan Blongkeng, perbatasan antara Kecamatan Salam dan Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Taman yang ditanami berbagai bunga warna-warni, dilengkapi spot foto yang cantik, dan wahana wisata untuk keluarga.

Di tengah-tengahnya, mengalir Kali atau Sungai Blongkeng yang jernih.

Harsono (41), seorang perawat atau pengurus taman, menuturkan, semula tempat tersebut kerap dijadikan tempat pembuangan sampah secara sembarangan oleh orang tak bertanggungjawab.

Lokasi taman dulu masih kumuh dan tak terawat, sampai akhirnya dibangunkan taman oleh DLH, dan dikembangkan bersama warga.

"Orang sering membuang sampah di sudut jembatan sisi timur. Banyak tumpukan sampah. Sungainya pun belum terawat."

"Ada daratan di pinggir sungai dan tengah, ditumbuhi rumput. Banyak yang buang air besar sembarangan juga di sini. Sampai akhirnya tahun 2017 lalu, taman dibangun di sisi barat dan dilanjutkan sisi timur," kata Tenaga Harian Lepas (THL) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang tersebut.

Taman bunga pun kemudian dibangun.

Pertama di sisi barat pada tahun 2017 akhir, sebelum menerima Adipura.

Ada tulisan Welcome to Muntilan berukuran besar dan dibangun taman-taman bunga di pinggirnya.

Tahun 2018, sisi timur dibangun.

Pembangunan dimulai dengan taman-taman yang dikonsep berbentuk hati atau love, ditanami dengan berbagai bunga warna-warni, mulai dari bunga Krokot berwarna ungu, putih, kuning, merah.

Bunga rolia, dan tanaman Senthe atau Talas yang ditanam di pinggir kali. Kemudian dibikin jalur tubing sepanjang 100 meter.

Fasilitas di taman juga diperlengkap.

Mulai dari musala, toilet, dan tempat ngopi pun ada.

Bak sampah ditaruh di setiap sudut taman.

Payung-payung pink lucu dan tempat duduk yang menghadap ke sungai.

Untuk menjaga taman dari sampah, di sisi jembatan kanan dan kiri di pasang pagar besi setinggi tiga meter.

"Bentuk tamannya dibentuk seperti hati. Lalu dibangun rumah pohon, dipasang Gentong yang ditanami bunga dan dibentuk seperti air yang tumpah dari gentong. Dua spot foto gembok cinta, dimana warga bisa memasang gembok dan menulis namanya dengan pasangannya di situ. Kemudian, tulisan berbunyi Love yang berukuran besar. Selanjutnya ada kapal di tengah sungai, dan jembatan bambu kecil untuk menyeberang," ujarnya.

Harsono mengatakan, taman ini dinamakan taman Seribu Cinta, sebagai bentuk ungkapan seribu cinta kepada sungai atau lingkungan.

Meski berada di pinggir sungai, taman ini dinilainya aman dari banjir.

Jika musim hujan, air paling banter hanya sedengkul dan tak mencapai bagian atas.

Wisatawan pun mulai berdatangan sejak taman ini mulai ada dan dibangun.

Paling banyak pada hari minggu atau liburan sekolah.

Wisatawan dari Wonosobo, Jakarta, Jogja, Temanggung, Purworejo, dan kota besar lain berdatangan.

Begitu juga turis asing dari Belanda, Yunani kerap bertandang ke sini.

"Tidak ada biaya masuk untuk taman di sebelah atas. Sementara untuk spot selfie, cukup dengan membeli suvenir seharga Rp 2.500 berupa gantungan kunci, selanjutnya dapat leluasa bermain di sini. Parkir motor ditarik Rp 3.000 untuk roda dua, dan Rp 5.000 untuk roda empat. Bukanya sendiri mulai pukul 07.00-17.00 WIB," katanya.

Kasi Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto, menuturkan, sebelum jadi taman, tempat tersebut merupakan tempat yang kumuh.

Banyak sampah rumah tangga hingga pecahan kaca ada dibuang ke bawah jembatan.

Sampai akhirnya ttahun 2017 dibangun taman dimulai dari sisi barat.

“Taman mulai dibuat di sisi barat, dengan tulisan Welcome To Muntilan Adipura dengan anggaran dari APBD. Kemudian, yang sebelah timur juga dibuat taman dengan swadaya. Setelah itu, taman terus dikembangkan sampai menjadi tertata rapi. Taman juga dirawat terus agar tetap terjaga kebersihannya,” kata Joni.

Nama taman yang dinamai Seribu Cinta ini sendiri adalah ungkapan berbagi beribu-ribu cinta kepada orang lain agar cinta kebersihan, cinta lingkungan, sungai dan lainnya.

“Kami ingin berbagi beribu-ribu cinta kepada orang lain untuk cinta terhadap kebersihan lingkungan, bantaran sungai dan lainnya. Kami buat taman dengan bentuk love tersebut,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Semula Kumuh dan Penuh Sampah, Taman Seribu Cinta di Magelang Jadi Wisata yang Ramai Dikunjungi, https://jogja.tribunnews.com/2019/12/21/semula-kumuh-dan-penuh-sampah-taman-seribu-cinta-di-magelang-jadi-wisata-yang-ramai-dikunjungi?page=all.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini