Setelah ia menduga kepulan asap itu bersumber dari api kebakaran, dirinya langsung mengajak beberapa orang lainnya.
Ia mengajak sekitar 17 orang untuk naik ke puncak Gunung Ciremai. Singkat cerita, ia akhirnya sampai di lokasi.
Benar saja, kepulan asap yang dilihatnya bersumber dari api kebakaran. Juned melihat ada kobaran api yang terus membesar.
Ia dan beberapa orang lainnya kewalahan dan kesulitan memadamkan api tersebut.
"Api sudah sangat besar. Kami tidak bisa membendung besarnya api," ujar Juned saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/8/2019).
Lokasi kebakaran di Gunung Ciremai itu berada di dekat Goa Walet.
Hingga akhirnya, Juned dan beberapa orang lainnya memutuskan berlindung di goa tersebut.
Dari dalam goa, Juned dan 17 orang lainnya hanya dapat menonton kobaran api. Api itu terus membesar dan menjalar.
Lokasi yang tadinya belum terbakar pun akhirnya dilalap si jago merah.
Juned dan beberapa orang lainnya tak dapat berbuat banyak.
"Kalau saja, kemarin kami membawa 50 orang, saya yakin waktu itu juga sudah padam," katanya.
Lantaran terlalu lama berada di dalam goa, 12 orang di antara rombongan Juned memutuskan untuk keluar.
Mereka nekat menerabas api yang terus membesar. Juned ikut dalam rombongan itu.
18 orang termasuk Juned yang sempat terjebak di tengah kobaran api kebakaran Gunung Ciremai akhirnya pulang dalam keadaan sehat dan selamat.
Juned dan warga lainnya akhirnya melaporkan kejadian ke pihak terkait.
Seperti diketahui, kebakaran yang melanda puncak Gunung Ciremai sejak Rabu (7/8/2019). (Widia Lestari)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Awal Mula 3 Mahasiswa UNSIKA Meninggal Terjebak di Goa Lele Karawang, Ini Identitas Lengkapnya